webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Teen
Not enough ratings
321 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

Malam Bahagia

Malam masih berlangsung. Rooftop yang telah disewa semalaman itu kini terlihat ramai. Sheila dan yang lainnya sedang merayakan hari jadi Satria dan Nanda.

Bayu dan Sakti tengah sibuk dengan gitar dan suara mereka yang sumbang, tidak jarang mereka mendapat cibiran dari Febi dan yang lainnya.

"Sakti, suara lo emang bagus. Tapi, lebih bagus lagi kalau lo diem," ucap Febi sarkasme.

"Masa? Buktinya si Nanda santai-santai aja, tuh."

Mereka semua menoleh ke arah Nanda yang tengah duduk bersama Satria. Jelas saja, gadis itu terlihat santai. Toh, di sampingnya ada lelaki yang ia cintai.

Jika tidak, mungkin wajah Sakti sudah terkena lemparan sepatu baru Nanda.

"Ah, elah. Lo jangan banding-bandingin kita sama Nanda, dia mah lagi asyik pacaran. Jangankan suara lo yang sumbang, suara bom atom aja mereka gak bakal peduli!"

"Feb, lo kenapa sih, sinis terus sama gue? Lo sayang sama gue?"

"Etdah, bocah gila. Mana ada sinis, dikira sayang."