webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Teen
Not enough ratings
321 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

Kejadian Yang Mengubah Segalanya

"Lo jangan pegang-pegang cewek gue!" kata Ilham menghempaskan tangan Boy.

"Santai aja, kali. Gue cuma mau mastiin kalau Sheila baik-baik aja."

Sheila kembali tersenyum setelah melihat kelakuan Boy dan Ilham yang sudah seperti tikus dan kucing yang sedang memperebutkan sebuah tulang belulang.

"Neng Sheila akan selalu baik-baik aja, selama ada gue" ucap Ilham dan kembali merangkul gadisnya.

Perasaan Sheila saat ini sangat sulit untuk di ungkapkan. Di sisi sebuah ketakutan yang ia rasakan, terdapat perasaan cinta yang semakin besar pada Ilham. Bahkan lebih parahnya, Sheila menjadi takut hika berada jauh dari Ilham atau ketika Ilham tak tidur di rumahnya.

Kehadiran Ilham adalah obat bagi Sheila. Setelah hatinya terluka beberapa bulan yang lalu, kini ia seolah melupakan luka itu dan berhasil menutupnya dengan cinta yang ia dapat dari Ilham.

"Kalian laper, gak? Biar gue masakin mie instan."