Beberapa hari ini Sakti mengamuk di dalam markas milik Ferdinand. Bahkan ia juga sempat hendak berbuat yang tidak-tidak pada Rebecca. Hal itu sempat menyulut emosi Ferdinand selaku ketua yang bertanggung jawab atas tempat dan semua rekan-rekannya.
"Kalau lo berbuat onar lagi di sini, mending lo balik sekarang juga!" bentak Ferdinand pada Sakti yang sudah mabuk berat dan tengah duduk di atas kursi tempat biasa mereka berkumpul.
"Kenapa? Apa kalian gak sanggup buat nyelakain cewek sialan itu, hah?"
Hans yang sudah mengepalkan kedua tangannya lagi-lagi harus menahan amarah karena Ferdinand tidak mengijinkan siapa pun untuk memukuli Sakti.
"Kita bukan gak ssnggup, tapi kita juga butuh waktu. Apa lo lupa? Di rumah itu banyak orang yang jaga, bukan cuma bodyguard. Lo mau, anak buah gue ketangkep dan data kuta semua kelacak sama polisi? Gue cuma minta lo sabar sedikit"
"Sampai kapan? Sampai kapan gue harus sabar, Ferdinand?" Sakti menggebrak meja dengan sisa kesadarannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com