Dini terdiam, lalu menyandarkan punggungnya ke belakang. Ia mencoba untuk membalas tatapan mata pemuda di depannya meski harus melawan rasa malu dan menguatkan diri dengan sisa kekuatan yang ada.
"Kenapa kau begitu memaksakan keadaan kita, Riki. Kau tahu benar situasi apa yang sedang kita hadapi, kan?" tanya Dini.
"Aku sangat mengatahuinya, Din. Sedari awal. Justru kaulah yang tidak bisa menempatkan hatimu dengan pasti."
"Sudah berapa kali aku bilang padamu, Riki? Aku ini ... adalah istri simpanan dari ayahmu. Papamu sendiri. Itu artinya, kau adalah anak sambungku."
"Aku tidak mau. Kau bukan ibuku, dan aku tidak akan menjadi anak sambungku."
"Aku dan ayahku telah menikah, Riki. Kami sudah sah di amata Tuhan, kalau kami adalah pasangan suami istri."
"Aku tidak perduli."
"Riki--"
"Kalau perlu, anggaplah aku ini adalah kekasih gelapmu. Aku lebih suka begitu."
"Apa kau gila?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com