Dini menutup pintu kamar mandi, lalu bersandar dan diam untuk beberapa saat. Hidupnya kini benar-benar terasa kosong, tanpa kehadiran anak yang ia cintai dengan sepenuh hati. Benar apa yang dikatakan oleh Maria, kalau dia harus keluar dari cangkang dan memulai lembaran takdirnya yang baru.
Perempuan itu melepaskan pakaiannya satu per satu, hingga pada bagian terakhir, ia baru menyadari kalau ternyata sedang datang bulan. Pantas saja semalam ia begitu horny, ternyata ini alasannya. Belakangan memang Dini tidak lagi merasakan hasrat yang begitu menggebu, hingga semalam secara tiba-tiba ia kembali berhasrat setelah penyerangan yang dilakukan oleh Bara.
"Enggak. Ini pasti karena siklus haid-ku yang tidak teratur. Jangan terpancing dengan akal bulusnya, Din. Pria kaya itu dikelilingi banyak wanita," gumamnya pada diri sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com