Sonya mengerutkan dahi dan manggut-manggut, tanda seruju dengan ucapan Mbak Pur. Tampang lugu memang kadang tidak menjamin seseorang untuk tidak berbuat curang.
"Udah, udah! Makin ngadi-ngadi aja kamu, Mbak. Udah malam. Aku mau ke atas, mau mandi air hangat."
"Iya, Bu. Saya juga mau istirahat biar besok bisa bangun lebih pagi. Soalnya mau belanja ke pasar beli bumbu-bumbu dapur pada habis, Bu."
"Oh, iya. Uang belanja masih ada, Mbak?"
"Masih, Bu."
"Ya, udah. Besok Mbak Pur ke pasar minta dianterin sama Kang Asep aja biar cepet, ya."
"Iya, Bu." Wanita bertubuh gempal itu bersorak dalam hati saat mendengar kata-kata sang Nyonya.
"Kalau begitu, aku ke atas ya, Mbak."
"Iya, Bu."
Sonya berdiri, lalu bergegas ke atas sembari mengambil tas tote yang diletakkan oleh Mbak Pur tadi. Sepertinya ia perlu membicarakan soal keinginan Dini yang berniat bercerai dari Reno pada suaminya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com