Sonya tersenyum, lalu mengambil satu irisan buah apel yang baru saja dipotong-potong oleh Dini. Wanita cantik itu mendongak ke langit, memperhatikan sesuatu yang sangat kecil terlihat berkedip-kedio di atas sana.
"Kenapa bintang terlihat begitu indah dari sini? Bukankah sebenarnya dia itu sangat menyedihkan?" ucapnya.
Dini tidak menyahut, hanya ikut menengadah sebentar untuk mengetahui apa yang sedang dilihat olehnya. Sekilas, ia mengamati ketiga pria di sisi yang lain dari sudut mata. Ia tidak begitu jelas dengan apa yang mereka lakukan selain sesekali terlihat berdiri untuk menuang minuman ke gelas masing-masing.
"Tidak ada yang tidak menyukai bintang. Mereka akan selalu bersinar meski kegelapan mengelilinginya setiap malam," jawab Dini tanpa sadar.
"Kau pikir begitu?"
"Ya, tentu saja. Aku pun sangat suka melihat bintang sejak kecil."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com