webnovel

Shasha Gadis Pendorong Gerobak

Novel ini bercerita tentang seorang gadis yang bernama Shasha yang berseteru dengan ibu kandungnya, Maya Agustin. Shasha seorang gadis sederhana yang tinggal di daerah kumuh dekat tempat pembuangan sampah. Di tempat itu dia kost sambil bekerja menjadi guru taman kanak-kanak dan sekolah alam. Shasha juga seorang aktivis lingkungan. Sementara Maya Agustin adalah seorang mantan artis terkenal dan seorang anggota legislatif.  Ibu dan anak itu bersaing mendapatkan perhatian tuan Isaac Ibrahim, seorang konglomerat yang kesepian,  terpisah dengan anak istrinya selama 30 tahun. Masalahnya Tuan Isaac Ibrahim tidak menyukai Ryan, suami Maya Agustin. Sementara Shasha bersaing pula dengan adik tirinya, Regina memperebutkan cinta Edoardo Callahan. Pria ganteng seorang seniman anak advokat terkenal dan kaya raya, Ben dan Jane Callahan. Banyak yang konflik yang dihadapi Shasha. Dia bahkan hampir di lelang dan di jual teman satu kostnya. Bagaimana kelanjutan cerita ini. Selamat Membaca!

Meri_Sajja · Urban
Not enough ratings
507 Chs

Tamu Tak Di Undang

Bunda Rustina mengambil kebijakan melaksanakan pertemuan dengan bapak walikota besok tanpa melibatkan Shasha. " Nenek Shasha sedang sakit, jadi minta izin tidak bisa membantu. Kegiatan tetap kita laksanakan. Peserta rapat menyetujui keputusan itu. Mereka tak bisa menunda pertemuan itu, karena mereka harus bisa mendapat kepastian dukungan pemerintah tentang pembangunan sekolah alam yang ramah lingkungan. Lagipula bapak walikota sudah berjanji akan datang dan bersilaturahmi dengan masyarakat sekitar membahas penggantian bangunan sekolah alam milik masyarakat yang telah dibongkar sebelumnya oleh pemerintah dan juga tentang pengolahan limbah di tempat itu yang di bangun di atas tanah sekolah alam.

Acara itu memang tak berarti tanpa kehadiran Shasha, yang telah mempelopori berdirinya sekolah alam itu.

Malam bergerak dengan pasti. Peserta rapat telah kembali je rumah mereka, tetapi di sebuah villa di puncak, ketegangan baru telah muncul di rumah itu.

Regina melacak keberadaan ibunya melalui GPS di ponsel ibunya. Ibunya Maya berada di Villa di puncak, Rumah Isaac, kakeknya.

Regina tersenyum misterius, ia punya rencana tersendiri di pikirannya.

Meja makan besar itu telah tersaji makanan yang lezat dan menggiurkan. Tetapi baik Shasha, Nenek Maimunah dan Maya Agustin tidak bernafsu makan sama sekali. Kakeknya duduk di ujung meja, makan malam tidak akan di mulai sebelum Rahmat datang.

Rahmat datang bersama ayahnya Zakaria ke rumah itu tepat waktu. Isaac kakeknya menyambut mereka dengan gembira. Tampak sekali kecanggungan diantara mereka semua. Bagaimanapun makan malam ini penuh kekakuan, mereka berusaha menahan diri, dan mencoba menghilangkan rasa tak nyaman di antara mereka masing-masing.

Hanya Zakaria dan Isaac yang terlihat santai, mereka berdua berbicara akrab dengan bahagia, mereka berdua telah menemukan permata hati mereka.

Shasha menatap wajah mereka semua di ruangan itu. Dia masih tak percaya tentang kenyataan hidup di jalaninya, sekarang dirinya tak sebebas dulu lagi. Dia tidak siap tinggal di rumah ini. ia ingin kehidupannya seperti kemaren yang bahagia dan tenang di antara anak-anak dan teman-temannya.

Maya Agustin membisu, ia yang merasa tak enak hati ia tak menyangka bertemu dengan mantan suami dan mertuanya.

Sementara ibunya tak mau memandang apalagi menyapanya. Kemarahannya kepada Maya tak bisa hilang di hatinya. Maya sangat egois dan serakah. hanya ia yang tahu bagaimana wataknya. Mungkin ia salah memiliki anak seperti Maya. Sangat berbeda dengan cucunya Shasha.

Makan malam yang tenang dan tegang itu terhenti tiba-tiba. Di luar terjadi keributan. Regina memaksa masuk mencari ibunya Maya Agustin. Para security melarangnya masuk. Regina datang tanpa di undang.