Singapura
Apartemen keluarga Isaac Ibrahim.
Keluarga itu sangat heboh, Shasha gak mau di bawa ke rumah sakit.
"Home care aja!'" kata Maya Agustin. "Hah! Aku gak mau di infus!" Shasha menangis tertahan. Edo sedih melihatnya, dia berbalik, air matanya menetes.
Tuan Isaac Ibrahim telah memanggil dokter dan perawat untuk merawat Shasha di rumah. Dia juga tak sampai hati melihat Wajah Shasha pucat karena sakit.
Megan tertawa geli. Dia ikut memegangi tangan Shasha yang ditusuk jarum infus.
"Aow!" Shasha meringis. Megan tertawa lagi. Gadis ini sangat pemberani.
Wajah Shasha lucu saat meringis. Shasha jadi malu di buatnya
Edo menjauh, tak sampai hati melihat Shasha yang terus meringis. Lagipula kalau ada Edo, Shasha jadi manja.
"Kamu di luar aja dulu!" kata Maya Agustin. Edo menurut.
"Do...jangan pergi...sini!" Shasha tak rela suaminya menjauh.
"Eit...gak usah teriak...kan ada ibu dan Megan!"
"He eh!" Megan mengangguk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com