Pentas Seni dan Puisi di Taman Cerdas bersama tokoh masyarakat, pemerhati perempuan, tokoh lingkungan, pejabat dan seniman di gelar nanti malam siap di gelar.
Acara itu diramaikan pula oleh pedagang kecil, asongan, serta pedagang mainan, dan pedagang karpet plastik untuk tempat duduk.
Acara di liput oleh media lokal dan nasional. Seluruh tamu undangan dan mengisi acara tidak di beri kursi mereka semua duduk lesehan. Acara di mulai dengan pembacaan doa lalu menyanyikan lagu kebangsaan dan tarian selamat datang dari anak-anak sekolah alam.
Shasha meletakkan gerobak literasinya di bawah kiri panggung. Para tamu undangan dan penonton yang hadir banyak menyumbang buku-buku bacaan untuk anak-anak di tanan cerdas itu dan meletakkan buku sumbangan iti di dalam gerobak. Buku-buku yang disumbang masyarakat itu sudah penuh di gerobak sebelum acara di mulai. Shasha bermaksud mendorong gerobak itu menuju gazebo sudut baca. Tenaga Shasha terlalu kecil untuk mendorongnya, Edo mengambil alih gerobak itu karena dilihatnya tidak mampu mendorong gerobak, tindakan Edo ini diikuti pemuda lainnya.
Di sudut lapangan Regina mencibirkan bibirnya. "MPO, lebay!" gerutunya. MPO : Minta perhatian orang. Desy ikutan mengumpat. "Biasa tuh. OBat: Orang Baru Terkenal!"Celutukan mereka menarik perhatian orang di sekitarnya.Tapi mereka tak perduli.
Sebenarnya pertunjukkan seni itu penontonnya. Maya Agustin sudah mengerahkan massa pendukungnya dan mereka memakai atribut baju kaos gambar Maya Agustin dan mereka membuat yel yel yang mengelu-elukan Maya Agustin sehingga acara itu mirip ajang kampanye, hal ini membuat panitia penyelenggara menegur meteka untuk tenang dan tidak membuat keributan.
Rupanya mereka tidak paham bagaimana cara menonton puisi yang memerlukan ketenangan untuk menyimak isi puisi para pembaca. Suara riuh mereka mengganggu ketenagan penonton lainnya.
Apa yang dilakukan pendukung Maya Agustin merugikan dirinya sendiri, pada saat gilirannya membaca puisi, orang malah tidak dapat menyimak apa yang di bacakan Maya. Puisi Maya berisi tentang gugatan aka pencemaran lingkungan yang dibuatnya sendiri. Ketika membacanya suara Maya kalah dengan riuh rendah tepukan dan suitan para pendukungnya.
Shasha memperhatikan ibunya dari kejauhan. Maya tahu di situ ada Shasa, tetapi sejauh memandang semua orang di lapangan dia tidak menemukan Shasha.
Pertunjukkan ini tidaklah begitu penting bagi Maya, karena tujuan tersembunyi dia adalah menemukan Shasha dan membawanya ke ayahnya.
Ketika pengawalnya berhasil mengepung Shasha, beberapa pengawal tersembunyi sudah melumpuhkan mereka.