San Fransisco, CA.
Nyonya Ana Clemente sengaja menahan paspor Disye, supaya gadis itu menenangkan diri lebih lama di kota kelahirannya itu.
Nyonya Ana lebih suka Disye beristirahat di kota itu, "Temani ibu beberapa waktu dulu di sini, ibu ingin bernostalgia menikmati pesisir atau jalan-jalan sehat ke bukit-bukit !" Nyonya ana Clemente memberi alasan.
Disye diam, sebenarnya dia suka tinggal di negeri ini.
Dia bisa menjadi orang lain disini, sebagai orang yang tidak di kenal. Hanya saja dia sangat kesepian.
Berbeda dengan ibunya, nyonya Ana punya banyak teman di sini.
Disye memandang wajah ibunya yang cantik, matanya berwarna biru, rambutnya pirang.
"Kenapa aku tidak seperti ibu atau kakak?" Tanya Disye waktu kecil.
"Hahaha...karena kamu mewarisi mata nenekmu, Ong Dharmawan dan juga Bibi Jean!" Nyonya ana mengalihkan perhatian gadis itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com