Nio memutar bola matanya melihat Allena yang justru tersenyum setelah mendengar apa yang dia katakan.
"Kalau begitu, tetap saja makan di sini, tapi dirimu yang membayarnya. Sudah lama aku tak makan dengan lahap, aku akan membuatmu bangkrut malam ini," ucap Allena dan melepaskan tangannya. Dia pun kembali memasuki restoran dan Nio tersenyum.
Dia kemudian menghela napas. Sepertinya, ada baiknya dengan tak mudah emosi. Meski rasanya sulit sekali mengendalikan emosinya ketika dia sedang dilanda kemarahan, apalagi saat dia sedang merasa cemburu.
Allena jelas tak tahu, dada Nio terasa terbakar saat melihat Allena dan Albert bicara berdua saja sebelum Albert pergi tadi. Yang lebih menyebalkan, dia tak bisa mendengar sama sekali apa yang Allena dan Albert bicarakan. Padahal, dia sangat penasaran dengan apa yang mereka bicarakan tadi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com