webnovel

Sewaktu Bos Mencuci Lima Saudaranya

Ayahku adalah si orang kaya baru yang dibenci semua orang dengan lima anak laki-laki—yang adalah kakakku—yang menyebalkan. Mereka adalah pria jahat di industri hiburan, pengacara sampah, dokter penipu, desainer tukang plagiat, dan penindas di sekolah. Semua orang menantikannya melakukan kesalahan hingga tak bisa menampakkan muka kembali. Sampai suatu saat hal-hal yang membingungkan itu terjadi. __________________________ Lu An, si anak yang tertukar, kembali ke keluarga ini dan harus menghadapi sikap keluarganya yang bebas dan blak-blakan. Hal itu seperti sebuah cerita petualangan untuknya. Lu An menjilat bibirnya dengan puas, “Ini benar-benar menyenangkan!” Tiba-tiba, citra keluarganya yang begitu buruk itu berubah. Kakak tertuanya berubah menjadi raja film, kakak keduanya mendapat penghargaan, kakak ketiganya mendapat julukan sebagai ‘Dokter Hantu’, kakak keempatnya menolak menjadi model top, dan kakak kelimanya menjadi manajernya dan editor film. Menghadapi situasi yang membingungkan ini, Lu An hanya mampu bergumam dalam hati. Mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Perkataan ayahnya semakin membuat kerutan di dahinya. "Putri kecilku, bagaimana menurutmu? Apa kamu mau terlahir di keluarga berpengaruh dan memiliki citra baik?" Di satu sisi, munculah seorang aktor yang tidak begitu terkenal mengatakan hal-hal ajaib lainnya. “An, kakak bisa menjadi nakal dan juga imut. Bisa menari dan menyanyi juga. Bisa bertingkah lucu juga menyenangkan. Kamu bisa mencobanya dulu sebelum menandatangani kontraknya. Servis setelahnya juga bagus, lho." Sahutnya dengan kedipan menggoda. Kepalanya semakin berputar mendengar hal itu. Teriakan seseorang menyelamatkannya. “Halo, 110? Disini ada orang yang mencari masalah.”

Zhou Zhou An · General
Not enough ratings
456 Chs

Permainan A Fei

Editor: Wave Literature

Selesai kata-kata itu keluar dari mulutnya, Kakak tertua mengangkat tangannya ke atas dan mengarahkan kepalan tangan menumbuk tepat di atas puncak kepala kedua adiknya.

Tentunya tidak dalam artian sungguhan memukul. Kakak tertua ingin menggertak kedua adiknya ini. Lagi pula, ia tentu tidak akan tega untuk melakukannya dengan maksud kasar seperti itu. Apalagi pada adik perempuannya ini. Kalau pun kejengkelannya tak terkendali, ia akan memilih memukul Lu An dengan bulu, sementara pada Lu Xingran dengan palu.

"Baik, baik." Jawab keduanya patuh.

Kedua kakak beradik yang tengah menundukkan kepala takut itu dengan kompak melindungi kepala mereka dengan telapak tangan. Perlahan mereka berdua beringsut masuk ke dalam rumah.

Lu An yang berjalan di belakang Lu Xingran meraih ujung seragam Kakak kelimanya. Lu Xingran menolehkan kepalanya, Lu An mendekatkan wajahnya sambil berbisik dengan suara rendah, "Kakak, Kakak tertua kenapa sih?"