Lu Xingran berpikir jika cara adik perempuannya ini menaklukkan kakak-kakaknya yang lain, dia berarti bisa membaca pergerakan gadis ini. 'Oke. Mari kita lihat setelahnya' Ia menyunggingkan sebelah sudut bibirnya.
Pemuda ini seolah memiliki perasaan superioritas penuh. Setelah cukup lama ia menyadari adiknya yang masih tertinggal di belakang dan belum menyamai langkahnya, ia mengeraskan suaranya untuk mendesak adiknya agar lebih cepat. "Kau ini kura-kura ya, lambat sekali!" Sarkasnya.
Padahal dulu dialah yang sering dimarahi oleh Kakak Tertua ketika berjalan lambat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com