"Begini saja, anggap saja kita impas dulu. Kita selesaikan makan dulu. Nanti kita bahas lagi setelah selesai makan, bagaimana?"
Ketika kata-kata itu dilontarkan, gadis kecil itu langsung menyerahkan daging kaki babi besar yang gemuk berdaging lembut, seolah-olah dia ingin berdamai dengannya untuk sementara waktu.
Karena suasana canggung begini sangat mempengaruhi selera saat makan!
Anak kedua dari keluarga Lu itu kembali tercengang. Dia tidak pernah merasakan rasa malu yang tidak dapat dijelaskan seperti ini. Tangannya terkepal di atas pahanya, tidak tahu bagaimana dia harus berlaku untuk saat ini.
Di sisi lain, Si Kakak Tertua tidak tahan lagi. Dia mengeluarkan tulang kecil di mulutnya yang baru saja dia gigit. Ia menjepit tulang itu dengan jarinya keluar dari mulutnya, dan syutt~
Dengan satu hentakan ia melemparkan tulang itu ke arah Lu Jingfan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com