sudah dua bulan berlalu,...
sejak pertemuan Lia dengan rein di Paris.
Lia sudah di sibukkan lagi, oleh pekerjaannya.
rumah butik belanja,...
rumah butik belanja...!?.
begitulah seterusnya, terjadi setiap harinya.
tanpa rasa jemu, Lia selalu bekerja dengan giat dan penuh semangat.
hari ini,...Lia menyibukkan dirinya, memeriksa uang kas, dan stok barang di gudang.
tengah asik-asik nya Lia bekerja,...
tiba-tiba entah kenapa, Lia teringat pada rein,.
ah....
sudah hampir dua bulan rein, tidak pernah lagi belanja di butik ku.
apa dia sudah melupakanku.
ya..!?.
ah. mungkin dia banyak urusannya.
Lia berpikiran positif.
lagian kenapa juga AQ, harus memikirkannya,..
diakan orang hebat lagi berbakat di dunia bisnis.
mungkin sekarang dia entah berada di negara mana.
sedangkan saya hanya satu bunga, dari sekian ribu bunga yang ingin mengejar, cintanya.
kekayaan dan ketampanannya, sungguh bisa membuat, para gadis-gadis mengejarnya.
apalagi dia memiliki beberapa perusahaan di luar negeri. belum lagi di dalam negeri.
tanpa sadar Lia, terus memikirkan rein yang tak pernah lagi datang belanja ke tokonya.
tepat pukul 12 siang.
tiba-tiba, masuklah seorang wanita yang sangat cantik dan anggun.
namun terkesan arogan. hmm.!!. wanita ini bergumam.
selamat siang,...ada yang bisa kami bantu,
salah satu pelayan Lia, menyambut wanita muda ini.
dengan cepat dia menjawab,
dimana yang punya butik ini.
saya mau bicara.
oh. baiklah nona,...
saya akan memanggilnya,
ya.!?.
cepatlah sedikit, saya lagi buru-buru dan tidak punya waktu yang banyak.
ada apa ya nona...!?.
tiba-tiba Lia sudah berdiri di samping wanita, yang baru datang tadi.
OOO. kamu ya. pemilik butik ini.
perkenalkan, nama saya adalah rose.
saya Lia nona.
saya sudah tahu. wanita itu menjawab dengan ketus.
saya hanya ingin berkata sekali.
dan untuk memperingatkan mu.
jangan pernah sekalipun, kamu menggoda rein dirgantara,...
karena dia adalah calon tunangan saya,...
dan saya tahu...!?.
kamu sudah pernah bertemu dengannya di Paris.
oh...masalah itu....!?.
mungkin nona Ross, hanya salah paham.
kami tidak ada hubungan apapun dengan pak rein.
dia hanya pelanggan kami di butik ini.
jadi harap nona Ross, jangan salah faham.!?.
engkau bilang saya jangan salah faham.!?.
memangnya saya anak kecil..!?.
nona Ross menjawab dengan sengit.
memberikan cincin dan jam emas, apakah itu hanya di berikan secara cuma-cuma.
tanpa ada maksud apapun.
apa kamu...!?.
nona Lia..??!.
tidak faham perbuatan laki-laki. yang memberikan hadiah seperti itu.
kamu bilang jangan salah paham.!!?.
mulai sekarang saya peringatkan, jangan lagi pernah berurusan dan berhubungan dengan calon tunangan saya, rein dirgantara.
kalau nona Lia masih saja bermain.
maka dengan sangat senang hati. toko butik ini akan menghilang dalam hitungan jam.
deg...!?.
dada Lia ber dentam satu sekali.
maaf nona Ross,...!?.
kalau hanya itu niat anda, datang ke butik ini.
saya mohon dengan hormat,...
nona Ross pun jangan pernah lagi.
menginjakkan kaki nona, ke toko saya.
dan tolong nona jaga baik-baik, rein dirgantara yang katanya calon nona Ross itu.
agar dia tidak datang, ke toko saya lagi, dan agar dia jangan berhubungan lagi dengan saya,...
dan satu lagi, tolong ingatkan dia, agar jangan lagi,....
dia memberikan hadiah pada semua wanita, dengan sesuka hatinya.
dan perlu sekali kali lagi, saya beritahukan pada nona Ross,...
bahwa pak rein dirgantara. sudah dua bulan tidak pernah datang lagi ke toko butik saya ini.
mungkin dia sudah belanja, di toko lainnya,
yang punya lebih banyak gadis cantik.
Lia menjawab dengan berapi-api.
karena dia merasa diremehkan seperti orang tidak punya harga diri.
mentang-mentang orang kaya, dia bisa dengan seenaknya mengancam saya. huh.
rasakan jawabanku.
makanya jaga lelakimu yang benar,...
Lia tertawa geli di hati...!?.
(pantas saja pak rein, tidak pernah lagi, datang belanja ke toko butik ku, mungkin dia ingin menghindari wanita yang sombong ini. huh. dasar).
wanita muda yang bernama nona Ross ini. hanya terpaku diam.
dan dia merasa, shock.!!.
dia tak menyangka kalau lia yang tadinya lemah lembut.
bisa menjawab dengan tegas seperti. itu.
silahkan nona,...
Mirna salah satu pegawai Lia. mengantar calon tunangan rein ke pintu keluar butik.
dengan perasaan marah bercampur malu,
Roos pergi sambil menutup pintu mobilnya dengan keras.
ah....selesai sudah masalah hari ini.
yang tiba-tiba, hadir di depan mataku.
sungguh merusak mood ku dalam bekerja hari ini. gerutu Lia.
terlalu sangat melelahkan kan pembaca,..
lia bersungut-sungut sambil berusaha kembali ke meja kerjanya.
ah...,
masih belum menjadi orang terkasihnya rein dirgantara...saja.
sudah di ancam orang untuk berkelahi.
bagaimana nantinya jika sudah menjadi suami istri.!?...
mungkin...!?.
saja...,...
Lia, bergidik ngeri...!??.
membayangkannya saja, sudah nggak sanggup Lia.
" semua wanita di negara ini. akan berunjuk rasa ku rumahku".
ah pusiiiiiiiiiiing,....
Lia memijit kepalanya, sambil tak terasa. kalau dia telah tertidur di meja kerjanya,..
hembusan angin, menerpa wajah dan kepalanya, dengan lembut.
membuat ia semakin tertidur pulas,...
tampa ia menyadari, ada sesosok orang yang sedang memperhatikannya dari seberang jalan.
di dalam sebuah mobil sport hitam keluaran terbaru.
pria ini hanya tersenyum.
dan bergumam.
Lia tunggu sebentar lagi, dan sabarlah.
suatu hari AQ akan menjemputmu.
ke istanaku menjadi nyonya rein, di rumahku.
untuk hidup bersamaku, menempuh hidup baru.
habis deh idenya, pembaca...
lanjut...