Lia termangu sepulangnya dari 🏠 rein.
Lia,...!?.
apa yang sedang kamu pikirkan, kenapa dari tadi hanya diam saja.
tegur rein.
kalau melihat realita, antara AQ dan kamu.
kayaknya AQ enggak berani deh, terus-terusan temenan sama kamu rein.
ujar Lia.
kok, masalah itu saja kamu besar-besarin.
potong rein.
ya, harus jelas dong, dari sekarang rein.
kamu khan, orang kaya dan berada, serta punya segalanya, tampan dan bergaya, 🏠 mu aja berkelas di atas puncak gedung yang megah lagi tinggi.
sedangkan aq, hanya wanita biasa, yang tak punya apa-apa,...!?.
butik ku pun, butik pakaian biasa sesuai selera ku, gaun-gaun nya,...
enggak kayak butik-butik punya artis yang punya gedung mewah dan gaunnya berkelas.
OOO....jadi ceritanya kamu minder sama AQ,...
canda rein.
bukan,...
lalu...!?,
AQ, takut di sakiti.
dan takut tidak di hargai.
dan AQ takut harga diriku terluka nantinya.
balas Lia.
rein...!?.
ya.
AQ...!?
antarin langsung, ke butik aja ya.
oc.
sesampainya di butik, Lia langsung masuk mendorong pintu kaca butik,...
yang bertuliskan close.
kenapa tulisan close ya...!?.
kemana habis nih karyawan.
apa enggak jualan ya hari ini..!?..
Lia meng gumam di dalam hatinya....
tin...tin...!!?...
sepertinya rein mau pamitan.
tetapi si Lia nya masih enggak ngeh...!?...
asik kepikiran dengan butiknya yang enggak buka hari ini...!?.
Mirna....Mirna...
Rina...Rina...
eh...
astagfirullah.
ya Tuhan...!?.
bruk....Lia,...
terduduk jatuh hampir pingsan.
sudah lemas pembaca...
rein yang belum pergi, dari mobil.
terlihat kaget melihat Lia,...
yang dari jauh terlihat,..
tiba-tiba jatuh terduduk.
secepat kilat rein turun dan mengejar Lia.
sambil berpikir apa yang sedang terjadi.
Lia...!?.
Lia...Lia...
sambil menepuk pipi Lia,...
yang udah hampir mati seperti orang udah enggak bernyawa lagi.
hei Lia...!?.
namun Lia masih belum sadar dan tidak percaya dengan apa yang terjadi.
rein. apa salahku...!?...
tadi waktu di mobil, barusan ku bilang, AQ tidak mau terluka karena dirimu...!?
lihatlah sekarang diriku.
baru kenalan denganmu,..
AQ sudah menderita.
butik ku telah hancur.
gaun-gaun ku telah di robek.
perhiasan dan accesories ku sudah di curi.
tas dan sepatunya pun di bakar.
ruangan nya di hancurkan.
kejam sekali.
kenapa mereka Sebenci itu padaku.
Hicks...Hicks...
rein.
AQ tak kuat lagi....
jika terus-terusan di ancam seperti ini.
karena toko butik ini, adalah hasil keringatku dan hasil kerja kerasku sendiri rein..!?..
Lia pingsan.
tidak...!?...
rein menjerit marah...!!?.
Lia.
kamu harus tetap sadar,...
secepat kilat rein membawa Lia kerumah sakit terdekat.
rein khawatir.
nanti Lia shock, kembali...
atas trauma dan depresi.
sambil nyetir, rein menelpon anak buahnya.
tolong kalian selidiki siapa yang telah merusak dan menghancurkan butik di jalan pelangi, kota sebelah timur.
baik pak.
terdengar jawaban di seberang.
segera..!?.
seru rein dengan marah.
siap pak jawab anak buahnya di dalam telpon
.
awas. kali ini tidak akan ku lepaskan,...
satu orang pun.
berani-beraninya, bermain dengan seorang rein dirgantara.
senyum sinis rein, penuh dengan api kemarahan.
kira-kira, siapa sih orangnya nya kok tega banget, sama Lia.
sampe nge hancurin, tempat usaha segala.
cinta tidak harus memiliki, neng geulis,...!?...
harus sabar dan ikhlas...
dengan hanya melihat orang yang kita cintai sudah bahagia, kita juga harus berusaha untuk bahagia,...
itulah cinta sejati....
karena, terkadang cinta sejati ini, tidak cocok untuk di jadikan suami, untuk berbagi beban kepala rumah tangga,....
itulah takdir dan jodoh di tangan Tuhan.
kita hanya berusaha dan merencanakan.
kalau Tuhan sudah berkata,...
Kun faya Kun,...
jadi maka jadilah ia...
habis deh idenya pembaca...
lanjuut...
aq ngantuk...zzzzzzzzzzz