Mark melangkah ragu ketika hampir tiba di rumahnya. Lebih tepatnya dia takut jika Airin mengetahui jika dirinya sebenarnya telah memiliki Moana.
Namun di sisi lain, dia ingin mengenalkan Moana kepadanya. Ia tak ingin berbohong kepada Airin. Entah apa alasannya, namun dia hanya ingin mulai jujur kepadanya.
Dan sebenarnya, Airin sudah mulai melupakan gosip Mark yang kata orang orang telah memiliki seorang anak. Apakah itu benar atau tidak. Dia tak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Karena sekarang dia sudah bisa menilai jika Mark adalah lelaki yang baik.
"Aku akan membuka pintu, tapi aku harap kamu jangan terkejut," ucap Mark sedikit cemas. Tangannya sudah siap memutar kenop pintu.
Airin memandang Mark tak mengerti, apa arah maksud pembicaraannya tersebut.
"Oke," jawab Airin.
Lalu ketika Mark membuka pintu. Sebuah suara riang dan tubuh kecil yang menggemaskan berlari ke arahnya dan memanggilnya papa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com