Lima belas tahun kemudian …
"Lucio! Antarkan ini ke kamar atas ya!" seru neneknya yang ada di dapur.
Lucio kini sudah berumur delapan belas tahun. Dia lulus tahun kemarin dan akan kuliah dengan biaya ayahnya yaitu, Rafael.
Dia sudah mendiskusikannya dengan kakek neneknya bahwa dia harus pergi ke kota. Meski awalnya nenek dan kakeknya merasa jika ucapan Lucio begitu menakutkan.
Mengingat beberapa tahun silam, jika anaknya Karen mati di kota itu. Membuat mereka berdua seakan enggan melepaskan Lucio ke sana.
"Lucio tak apa apa, Nek, Kek, lagi pula. Di sana Lucio kan ingin dekat dengan Zayn," Lucio tahu bahwa Zayn adalah adik tirinya. Adik tiri yang selalu senang jika dia datang ke rumahnya.
Adiknya itu sangat ramah dan pintar. Dia juga tampan seperti ayah mereka.
"Tapi ,… kamu jangan lupa untuk pulang ke sini ya?" rengek neneknya.
"Pasti Nek."
Lagi pula, ada hal yang harus diselesaikan oleh Lucio. Yaitu mengenai kasus kematian ibunya beberapa tahun silam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com