"Tidurlah di sana," katanya dengan rasa bersalah. "Aku akan pergi membelikan obat untukmu."
"Tak usah," kata Liam.
"Kenapa?" tanya Renata.
Tangan Liam tiba tiba menarik tangan Renata hingga wanita itu terjatuh di pelukan Liam. Wajah mereka saling berhadapan begitu dekat seperti tadi malam.
Ah tidak, ini bahkan lebih dekat daripada kemarin. Renata dapat melihat bulu mata Liam yang lentik saat ini. Matanya yang jernih dan juga … harum tubuhnya begitu berbeda.
Ada apa dengannya saat ini? Mengapa jantungnya berdebar debar tak karuan seperti ini?
Renata memejamkan matanya ketika Liam hendak memajukan wajahnya. Namun, ketika Liam mau mencium Renata. Pintu kamar Renata dibuka oleh Nenek yang ingin menanyakan pada mereka ingin makan apa.
Liam dan Renata saling menjauhkan diri dan dengan canggung Renata turun dari kasur dan mengikuti Nenek dari belakang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com