webnovel

Setelah Kehadiranmu

Kisah Zack dan Anne!

Uniyeppeo · Urban
Not enough ratings
395 Chs

Bab 22

bab 22

sepanjang perjalanan suasana di dalam mobil hening Zack si pria arogan, dingin dan irit bicara itu hanya di menatap jalan. sesekali mengecek ponselnya.

'kemana dia ingin membawa ku?' Anne mencuri-curi pandang melirik Zack

persetan lelaki ini memang tampan, aura mahal jelas terpancar di wajahnya.

"tak usah menatap ku terlalu begitu, aku tidak suka" Zack menoleh ke arah Anne.

"atau jika kau ingin membayar nya dengan kedua mata zamrud mu itu"

"membayar?"

"yap!!" Zack mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah nya hingga hampir mencolok mata Anne.

oh shitt.... akan ku tarik perkataan ku tadi yang mengatakan ia tampan. ia lebih pantas di juluki iblis yang kejam.

Anne membuang pandangan nya keluar jendela dan tidak lagi menoleh ke arah Zack.

'astaga inikah meksiko?aku tidak tahu kalau meksiko seindah ini' Anne kagum melihat pemandangan yang ia lihat di sepanjang jalan.

hingga rem mobil berdecit dan berhenti di depan butik megah.

Zack menunggu pintunya di buka sedangkan Amne sudah nyelonong membuka pintu.

Zack yang melihat tingkah Anne lagi-lagi berdecis heran

"kampungan" kata ini lah yang sering kali keluar dari bibir sexi Zack.

"selamat sore Sir Roan, sudah lama tidak kesini. apakah ada yang bisa kami bantu?"

"saya ingin bertemu dengan bos mu"

"madam? baiklah tunggu sebentar Sir anda bisa menunggu di dalaam ruangan itu"

"oke"

Zack berjalan menuju ruangan yang seperti nya ruang tunggu khusus untuk tamu VVIP. Anne melangkahkan kaki nya dan sesekali berlari kecil untuk mengimbangi langkah kaki Zack yang panjang dan lebar.

mereka berdua pun masuk ke dalam ruang tunggu itu. Anne lagi-lagi di buat takjub dengan ruang tunggu yang sebesar itu. bahkan seperti tempat tinggal ada televisi, mesin seduh kopi, kulkas, cemilan dll.

mungkin Anne akan betah jika di minta menunggu berjam-jam disini.

"cihhh... bisakah kau hentikan ekpresi kampungan mu itu. sangat ketara sekali kau tidak pernah masuk ke ruangan seperti ini"

oh ayolah, selama ini Anne sudah berusaha untuk sabar dengan kalimat-kalimat pedas Zack bahkan kata-kata hinaan tapi kali ini ia sangat keterlaluan

"heii tuan Zack Tyler Roan. bisakah kau untuk tidak menganggu kesenangan ku barang sekejap saja? bahkan semua gerak-gerik ku kau komentari"

"what heiiii?? are you seriously? kau barusan memanggilku dengan kata heii?"

"lalu haruskah aku memanggil mu paduka raja yang mulia?" kata Anne sambil membuang muka dan keluar dari ruangan.

mata Zack menyalak "dia sudah berani melawan dengan ku sekarang, tunggu pembalasan ku"

Anne keluar dari ruangan di sertai dengan bibirnya yaang komat kamit menyumpah serapah lelaki yang di dalam ruangan barusan siapa lagi kalau bukan Zack.

"aduhh....."

"maaf nona, kami tidak sengaja" ujar salah satu karyawan itu membantu Anne untuk berdiri

"oh tidak apa-apa kok" Anne berdiri dan mengibas-ngibas gaun nya yang sedikit kotor karena debu di lantai.

"heiii!! apa yang kalian lakukan! cepat minta maaf!"

"ah tidak perlu Mrs, mereka sudah meminta maaf" Anne mencoba menjelaskan. kedua pegawai itu menunduk merasa bersalah

"kau tahu siapa yang barusan kalian tabrak? ini adalah calon tunangannya Mr. Roan! cepat minta maaf"

'what the hell? calon tunangan? hak gila apa lagi yang ingin di rencanakan oleh pria crazy di dalam ruangan itu. siapa tunangan nya?'

sekali lagi para pegawai itu menundukkan tubuhnya 90 derajat "kami minta maaf nona ini murni kesalahan dan kecerobohan kami. mohon untuk memaklumi nya",

"oh Mrs. anda tidak perlu seperti itu, aku baik-baik saja" ucap Anne dengan rasa penuh tak enak hati.

"aku sudah berbicara dengan Sir Roan. bisakah anda untuk ikut dengan saya"

"kemana?" tangan Anne di tarik lembut oleh Madam ke dalam. tentu Anne kebingungan tetapi tubuhnya terpaksa menuruti keinginan semua orang disini.

"duduk" Madam mempersilahkan Anne duduk di depan kaca megah

"kami akan membuat tampil beda dari biasanya" madam tersenyum dari pantulan kaca

"di make up maksud mu? ta-tapi kenapa? aku malas aku tidak suka" Anne berdiri tetapi bahu nya kembali di tekan oleh madam.

"duduk Nona, ini semua permintaan tuan" Madam mulai menunjukkan keahlian nya dalam memvermak pelanggan dari hair hingga ke feet nail. semua di perhatikan oleh madam butuh 6 jam hingga akhirnya Anne bisa keluar dari ruangan itu. sungguh membuat Anne sangat bosan.

"taraaaa..." ujar madam ketika memberikan sentuhan terakhir di bibir Anne

Anne tercengang ketika ia melihat pantulan dirinya dari cermin tak ia sangka bahwa dirinya bisa secantik itu bak putri kerajaan

Anne menatap wajah nya takjub

"tuan Roan tidak salah memilih anda sangat cantik nona" ujar madam itu.

madam keluar untuk memanggil Zack, Zack berjalan malam 'aku tidak bersemangat, gadis kampungan itu pasti masih terlihat kumuh mau di vermak hingaa berapa kali pun tetap sama saja'

'ayolah Zack berfikir tapi kau tidak punya waktu lagi apa aku menyerah saja ya? menjadi boneka papa. aku tidak ingin di permalukan karena gadis miskin ini' Zack sibuk berdialog dengan dirinya sendiri hingga akhirnya dengan langkah kaki yang malas ia pun masuk ke ruangan madam tersenyum-senyum sumringah membuat Zack menaiki alisnya.

"ku harap kau berhasil mendandani tunggul kayu itu"

"tentu saja tuan, anda akan jatuh cinta berkali-kali lipat padanya" Madam terkekeh

"cihh.... kau pandai sekali mengelabui. kau harusnya menjadi sales"

"hahaha"

"nona, anda bisa keluar" Anne yang sedikit risih dengan gaun yang di pilihkan Madam membuatnya jalan menunduk dan menarik-narik ujung gaun agar menutupi paha nya. membuang rambut nya kebelakang agar menutupi punggungnya yang terekspos gaun hitam manik-manik.

'ku harap lelaki mesum itu tidak melayangkan tatapan menjijikkan seperti aku mengunakan lingerie kemaren' batin Anne melangkahkan kaki perlahan keluar.

Zack menatap Anne dari ujung kaki hingga ujung kepala membuat nya kembali tercengang bagaimana bisa gadis kumuh, miskin yang barusan ia antar sekarang menjelma menjadi tuan putri yaang sangat-sangat cantik.

"bagaimana tuan?" kata tanya Madame menyadarkan Zack hingga ia menggeleng kan kepalanya memulihkan kembali akar sehat nya yang hampir raib karena kecantikan Anne.

"ohh.. bagus... setidaknya ia sudah tidak tampak seperti babu lagi"

"bagaimana tuan tampak seperti apa?"

"ah tidak tidak kau salah dengar.. cantik maksud saya"

mendapat pujian dari Zack tentu madam sumringah ia senang bisa membuat pelanggan VVIP nya senang.

"hem tapi bisakah kau mengganti gaun itu? saya tidak suka karena terlalu terbuka"