webnovel

Burung Sialan

"Landris sudahi pertarungan ini, jika diteruskan akan ada yang terluka."

"maafkan guru, aku terbawa suasana."

"Alpha apakah kamu tidak apa apa??"

" Aku baik baik saja tuan Licht, berkat dirimu aku masih selamat... jika kau tidak datang mungkin aku akan mati disini."

Pertarungan antara Landris dan Alpha dihentikan oleh Licth sehingga pemenang dari tantangan Landris belum ditentukan.

" Alpha maaf kan aku, karena sudah kelewatan." sambil membungkuk ke hadapan alpha karena hampir membunuh Alpha.

****

Esok pagi Landris sudah memulai latihannya bersama Licht, Licht menyuruh Landris supaya dapat mengendalikan kekuatanya dan meminimalisir penggunaan sihir kegelapan dengan bermeditasi supaya membuat Landris tetap tenang dalam situasi apapun.

Dalam meditasi nya Licht masuk kedalam jiwanya. Landris diperlihatkan gambar kematian keluarganya serta insiden di desa Landris oleh benih raja iblis.

Landris melihat terbunuhnya seluruh Desa kemudian melihat terbunuhnya ayah, adik serta ibunya yang membuat Landris sangat marah karena tidak bisa berbuat apa-apa karena seperti seluruh tubuhnya diikat dan hanya bisa melihat saja.

Kemarahan Landris membuat benih iblis menjadi tambah kuat dan menjadi lebih dominan dari pada benih cahaya yang di tanam Licth.

"Landris sadarlah.... kendalikan amarahmu... ini semua adalah tipu daya iblis."

Landris yang masih diselimuti amarah tidak memperdulikan perkataan Licht sehingga amarahnya terus bertambah sampai aura Hitam menguasai tubuh spiritual Landris yang sedang bermeditasi.

Dalam hati Landris hanya kemarahan yang meluap-luap dan membuat benih raja iblis terus tumbuh, Akan tetapi ada setitik cahaya yang mendekat dan ada sebuah suara yang mirip adiknya yaitu Aluna.

"Kakak..... Berjuanglah."

Ketika mendengar suara tersebut kemarahan Landris sedikit demi sedikit mereda sehingga aura hitam yang mengelilingi tubuhnya dapat di kendalikan.

Landris bangun dari meditasi nya kemudian berkata kepada Licht bahwa dirinya ingin segera keluar dari tempat ini dan pergi untuk melakukan perjalanan mencari adiknya, Akan tetapi Licth belum menyetujui keinginan Landris karena hal tersebut dapat membahayakan orang banyak dan diri Landris sendiri.

" Aku tidak akan membiarkan mu pergi ke dunia luar sebelum bisa dengan benar mengendalikan sisi gelap mu, karena itu hanya akan membuat kekacauan."

" Tapi jika terlalu lama disini aku akan kehilangan adikku karena aku tidak tau nasibnya sekarang seperti apa, aku takut dia dalam bahaya."

****

Licth pun berencana untuk selanjutnya memberikan Latihan ke Landris supaya dapat cepat mengendalikan sihirnya. Licth memberikan Sebuah burung cahaya yang jika di dekati dia akan menjauh dan ketika di tangkap dia akan meledak jika tidak ditangkap dengan benar.

Latihan baru Landris pun dimulai. sudah berhari hari Landris tidak dapat menangkap burung tersebut karena sangat cepat sekali dan ketika berhasil ditangkap malah meledak sehingga membuat Landris sangat jengkel.

" Kau tidak akan bisa berhasil sampai kapanpun, sebelum diri mu bisa mengendalikan sesuatu yang ada dalam dirimu tanpa merusak sekitar" Kata Lupus memberikan masukan kepada Landris yang tidak bisa menangkap burung cahaya.

" Berisik....!! aku tidak butuh saran dari anjing kampungan seperti dirimu." Hina Landris kepada Alpha

" Aku Serigala...!!" sambil marah Alpha meninggal kan Licth yang sedang berlatih.

Landris terus melanjutkan latihannya akan tetapi belum berhasil menangkap burung dengan benar sehingga selalu meledak ketika ditangkap.

Berhari-hari Landris mencoba menangkap burung cahaya tetapi selalu gagal sampai-sampai ingin menyerah, Sambil beristirahat Landris menatap langit melihat awan yang bergerak dengan tenang serta langit berwarna biru yang indah membuat lelahnya sedikit terobati. Burung cahaya yang belum berhasil ditangkap Landris masih terus berputar diatasnya kesana kemari seperti sedang mengejek Landris.

"Dasar burung sialan, Dia mengejekku...."

Landris terus menerus berusaha menangkap burung itu akan tetapi selalu gagal.

Landris teringat perkataan Alpha sebelumnya bahwa "Kau tidak akan bisa menangkap burung itu sampai kapanpun, sebelum diri mu bisa mengendalikan kekuatan tanpa merusak."

Berpikir apa maksud dari perkataan Alpha, karena Landris berpikir bahwa dia tidak merusak apa apa, Tapi setelah melihat lingkungan sekitar, Landris melihat rumput-rumput menjadi layu dan hampir mati. Sehingga Landris berpikir bahwa dirinya merusak semua apa yang dilewati. Hal itu dikarenakan kekuatan kegelapan yang merusak semua yang ada disekitarnya.

" Ini tidak akan mudah... disisi lain aku harus bisa mengendalikan kekuatan ini tapi disisi lain jika aku menggunakan kekuatan ini semua yang dekat denganku akan mati atau hancur."

Landris berhenti untuk berlatih kemudian berdiam diri sambil merenung. jika dirinya tidak bisa mengendalikan kekuatan sihir dengan benar akan banyak korban yang berjatuhan.

Licth pun menghampiri Landris.

" Apakah kau sudah menyerah.... Tenyata keinginanmu itu hanya omong kosong, jika kau terus seperti ini kau tidak akan bisa menyelamatkan siapapun... bahkan hanya akan membawa Mala petaka bagi kehidupan manusia."

" Tidak mungkin aku bisa mengendalikan kekuatan ini."

"Tidak ada kata tidak mungkin sebelum kau mencoba sampai Mati."

Kata dari Petapa Licht membuat Landris bersemangat lagi dan bertekad supaya dapat mengendalikan kekuatan sihir kegelapan dengan benar.

Tapi tetap saja Landris belum berhasil mengendalikan kekuatan sihirnya sehingga dapat menangkap burung cahaya.

Landris mengeluarkan berbagai sihir kegelapan akan tetapi masih saja gagal, ketika berhasil di tangkap tapi burungnya meledak.

Sudah 1 bulan lebih Landris berlatih menangkap burung cahaya tapi belum berhasil. siang, malam, hujan dan panas dilewati dengan terus berlatih tapi masih belum berhasil. Landris selalu ingat kata kata Alpha dan Licth tapi untuk melakukannya sangat susah, tidak segampang perkataannya.

3 bulan berlalu masih saja belum berhasil menangkap burung. Landris berhenti sejenak kemudian melihat sekelilingnya, semua rumput dan pepohonan di tempat latihan Landris semuanya Mati dan Layu.

Licth tiba-tiba datang dengan sihir cahayanya.

"Inilah yang akan disebabkan oleh dirimu jika belum bisa menguasai sihir ini, dirimu hanya akan merusak apa saja yang berada didekatmu."

" Aku sudah tak tau harus seperti apa lagi, semua cara yang aku lakukan gagal."

" Sekarang coba lagi, Hilangkan semua pikiranmu dan rasakan yang ada disekitar sehingga tidak membuat mereka mati."

Landris bangkit, memejamkan mata kemudian mencoba untuk tidak memikirkan apapun dan merasakan yang disekitarnya. Dalam pikiran Landris semuanya hanya kegelapan ketika mencoba menghilangkan semua pikirannya yang datang adalah kegelapan lagi. Landris mencoba untuk tetap tenang dan merasakan yang disekitarnya.

"Landris, pikirkan didalam dirimu telah ada cahaya dan buat cahaya tersebut menjadi lebih terang."

Licth memberikan instruksi kepada Landris supaya dia dapat mengendalikan sihirnya dengan baik dan Tidak membuat dirinya memakai sihir kegelapan mau itu disengaja atau tidak disengaja. Dengan cara membuat diri Landris sadar apa yang ada disekitarnya serta yang ada di dalam dirinya sehingga dapat mengendalikan kekuatanya sesuai yang diinginkan dan tidak terpengaruh oleh sihir kegelapan yang membuat Landris menghancurkan yang ada disekitar serta dirinya.

Landris membuka matanya, Licth yang melihat Landris menjadi berbeda karena auranya tidak hitam seperti biasa. Kemudian Landris siap siap untuk kembali menangkap burung cahaya (sialan). Landris mengejar burung cahaya yang bergerak sangat cepat dan ketika Landris melihat kesempatan kemudian mencoba untuk menangkapnya dengan kedua tangan. Setelah tertangkap Landris mencoba untuk membuka tangannya perlahan-lahan dan melihat ada burung cahaya di tangannya.

"Duarrrrrr !!!"

Ledakan kembali terjadi, tapi ledakan tersebut berbeda dari yang sebelumnya. Ledakan ini masuk kedalam diri Landris dan membuat Benih cahaya yang dulu di tanam menjadi tumbuh, seperti tanaman disiram air.

"Sekarang kau telah berhasil mengendalikan kekuatan sihir kegelapan, akan tetapi masih belum sempurna Karena jika dirimu lengah sedikit saja kekuatan sihir kegelapan yang ada dalam dirimu akan mencoba tumbuh dan menguasai dirimu lagi. Untuk saat ini benih cahaya yang ditanam sama kuatnya dengan benih raja iblis sehingga dapat memberikan perlawanan. kesungguhan dan tekad mu setiap hari membuat benih tersebut tumbuh sedikit demi sedikit. Setelah latihan ini aku mengijinkan mu untuk bertemu dengan pandai besi yang dulu untuk berpamitan karena kamu harus segera memulai perjalanan untuk menjadi lebih kuat."

"Baiklah Petapa cahaya, terimakasih aku akan pergi sebentar."

Saat malam hari Landris bergegas ke tempat Grandal dan Elsa untuk berpamitan, setelah sampai di rumah Grandal Landris langsung menuju forge karena mendengar suara orang yang sedang memukul besi. Landris melihat Grandal yang sedang membuat sebuah pedang.

Suara Landris menyapa mengagetkan Grandal yang sedang fokus, Grandal membalikan badan kemudian melihat Landris yang sedang berdiri didepan pintu masuk. Sambil menangis grandal mendekat ke Landris dan memeluknya. dia kira Landris sudah mati dan dibunuh oleh kawanan serigala sehingga Grandal dan Elsa membuat Upacara pemakaman untuk Landris.

" Paman aku belum sempat berterima kasih atas segala bantuan yang kau dan Elsa berikan..... Aku kesini hanya untuk mengatakan bahwa aku akan melakukan perjalanan panjang dan tidak tahu kapan kembali....."

(Sambil menangis bahagia) Grandal berkata bahwa " aku sangat senang mengetahui kau tidak apa apa, karena setelah kejadian itu aku dan anakku seperti kehilangan sesuatu. membuat diriku tidak bisa berkonsentrasi membuat senjata dan Elsa tidak pernah lagi tersenyum, karena kami berdua merasa bersalah sebab kau mati karena mencoba menyelamatkan kami berdua tapi kami berdua tidak bisa apa apa."

"cerita nya panjang sekali... untuk saat ini aku belum bisa menceritakan nya. mungkin setelah aku kembali nanti.. aku akan menjelaskan semuanya... Aku titip sebuah surat untuk Elsa" (Sambil memberikan sebuah Daun )..

" sebaiknya kau langsung memberikan sendiri.." ( mengembalikan Daun dari Landris"

"Baiklah.... aku segera pamit... jaga kesehatanmu paman.."

" Pergilah kesebalah barat disana ada sebuah makam dengan sebuah pedang.... pedang itu milikmu."

Sementara itu Elsa yang sedang tertidur tiba tiba bangun dan mendapati sebuah Daun berada di tempat tidurnya, Elsa mengambil daun tersebut dan membacanya.

" Semoga di kehidupan selanjutnya aku bisa bersamamu... Landris"

Membaca tulisan itu Elsa menangis bahagia karena tahu bahwa Landris masih hidup dan langsung bangkit dari kasur nya menuju forge dengan tergesa-gesa.

Setelah sampai Elsa bertanya keberadaan Landris kepada ayahnya, ayahnya menjawab bahwa Landris telah pergi dan sedang menuju ke makamnya untuk mengambil pedang. Elsa kemudian berlari menuju makam akan tetapi tidak menemukan Landris. Elsa tidak melihat pedang yang tancapkan diatas makam sudah tidak ada.

" Tidak akan kubiarkan kita bersatu di kehidupan selanjutnya... di kehidupan ini pun kita akan bersama meski dunia selalu memisahkan....."

Next chapter