webnovel

Series Wedding #2 [CEO SCANDAL'S : Married With Benefit]

Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] Banyak hal hal yang tak terduga dalam cerita ini, menggabungkan berbagai macam genre seperti romance, comedy, action, drama dan masih banyak lagi. Tak cukup membaca satu bab saja, kalian akan dibawa pada bab bab selanjutnya dan terhanyut dalam kisa ini. SERIES WEDDING ini merupakan buku kedua setelah kisah orangtua Kalan dalam judul Not a Classic Wedding. Jadi kalau penasaran sama kisah mereka, langsung baca saja bukunya... See you, semoga kalian semua terhibur dengan cerita saya ini... ___________________________________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding

seinseinaa · Urban
Not enough ratings
198 Chs

23 tahun kemudian.

Seorang pria paruh baya duduk manis di singgasananya. Pria itu tengah menikmati sarapan yang di buat oleh pembantu rumah tangganya. Pria yang berusia lebih dari 50 tahun itu tengah membaca koran setelah menyelesaikan sarapannya.

Sang istri duduk dengan anggun di sebelahnya, usia lanjut tak memudarkan pesona pasangan itu. Garis rahangnya yang tegas dan juga penuh wibawa. Keanggunan yang tidak pernah luntur meskipun waktu terus berlanjut.

"Selamat atas kelulusanmu, Lan," ujar pria paruh baya itu tanpa menatap pria lain yang baru berusia 20-an.

"Terimakasih, Pa," jawab pria muda itu sembari menyelesaikan sarapannya.

"Bagaimana denganmu, Kle?" tanya si wanita paruh baya pada wanita muda yang duduk di hadapannya.

"Berjalan lancar," jawab wanita muda itu tak acuh.

"Setelah kelulusan S1, Papa akan mengirimmu ke Amerika. Kau perlu belajar tentang bisnis kita di sana." Si pria paruh baya meletakkan koran yang ia baca ke atas meja. Ia menatap putra sulungnya dengan tatapan tegas tanpa bisa di bantah.

"Kalan mengerti." Pria muda bernama Kalan itu mengangguk mengiyakan ucapan ayahnya.

"Vi, Kalan baru saja menyelesaikan S1-nya. Biarkan dia bersenang senang dulu," tegur Briena melihat sikap tegas Vian yang terkadang berlebihan.

"Dia perlu belajar sejak dini, Bi. Lagipula kecerdasannya menurun dariku, aku yakin dia bisa mengusahi dengan mudah dan cepat," oceh Vian.

"Ck, kau selalu melakukan semua hal sesuai keinginanmu. Aku tahu kau orangnya perfeksinois, aku pun juga begitu. Tapi kita tidak boleh memaksa anak kita untuk melakukan hal yang..."

"Aku setuju dengan papa." Kalan memotong ucapan sang ibu. "Lebih baik menggunakan waktuku untk belajr bisnis daripada bersenang senang tidak jelas." Pria itu melirik saudari kembarnya dengan sinis.

"Yak! Kau menyindirku!" seru Klea membalas lirikan sinis dari saudara kembarnya.

"Kenapa? Aku mengatakan hal yang sebenarnya. Kau hanya bisa bersenang senang saja," celoteh Kalan tersenyum mengejek.

"Kau bilang apa! IPK kita hanya berbeda 0,1 poin saja! Jadi tidak sudah besar kepala!" seru Klea semakin kesal. "Lihat saja! Aku pasti akan lebih sukses daripadamu!" Klea menatap Kalan berapi api.

Kalan tak mengacuhkan ucapan adik kembarnya, pria itu menyelesaikan sarapannya. "Pa, Ma, aku berangkat ke kampus dulu. Ada beberapa dokumen yang harus aku selesaikan," pamitnya pada sang orangtua.

"Yak! Aku belum selesai mengomel!" seru Klea. "Ma, Pa, aku juga berangkat! Bye!" Klea mencium ayah dan ibunya lalu bergegas pergi menyusul Kalan.

Let see!

PYE! PYE!

Sampai ketemu di kisah mereka!