webnovel

Seri Zaregoto: Siklus Pemenggalan Kubikiri (Indonesia)

Realistic
Ongoing · 66.1K Views
  • 15 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Penulis Orisinal: NisiOisiN ——Sebuah terjemahan Indonesia serial Zaregoto oleh seorang penggemar—— Pergi berlibur, perjalanan seumur hidup ke pulau terpencil dipenuhi orang-orang jenius—dan kasus pembunuhan. Di Pulau Bulu Gagak Basah, sebuah titik kecil di Laut Jepang, hiduplah Akagami Iria, putri pengasingan dari sebuah keluarga ternama. Terlahir dengan kekayaan besar, dia adalah seorang putri dengan silsilah tertinggi—sampai dia disingkirkan oleh pemimpin Yayasan Akagami. Selama lima tahun terakhir, dia tinggal di Pulau Bulu dengan para pembantu setianya. Tapi dia tidak sendirian. Dia telah mengundang para pemikir terbaik dari segala penjuru Jepang untuk datang dan tinggal bersamanya. Dan mahasiswa berusia sembilan belas tahun Ii-chan dan sahabatnya, jenius komputer Kunagisa Tomo, mendapati diri mereka sebagai tamu Iria di kediamannya yang mewah. Dikelilingi oleh para wanita mempesona—seorang koki, peramal, cendekiawan, dan seniman, belum lagi temannya Tomo—Ii-chan merasa sedikit kewalahan secara intelektual. Namun, penemuan pembunuhan mengerikan secara tiba-tiba membuat seisi pulau itu terkejut. Dan Ii-chan menyadari dia pun memiliki sedikit kejeniusan: kemampuan untuk membedakan mana nyata dan mana palsu... Siapa mereka sesuai klaim mereka sendiri—dan siapa pelaku pembunuhan berantai sebenarnya.

Tags
6 tags
Chapter 1Prolog

"Bukankah menakutkan jika seseorang sengaja, sadar, menggunakan orang lain semata-mata sebagai batu loncatan?"

Hmm. Aku pun penasaran.

Justru, memanfaatkan orang-orang tanpa disengaja─tapi diiringi niat tulus dan keyakinan semu yang dianggap baik─itu jauh lebih mengganggu.

"Haha! Tapi kamu pria baik-baik, kan?"

Aku baru saja ditertawakan.

Syukurlah, diriku sendiri baik atau bukan, tidak berpengaruh apa-apa. Sebaliknya, begini: ini bukan soal dua cara pikir berlainan, melainkan dua pilihan hidup berbeda. Perbedaan mutlak dan sangat besar antara orang-orang yang menjalani hidup bahkan tanpa perlu berjalan, menginjak-injak orang lain dan sebagian lain yang bahkan tak layak dipijaki. Pada akhirnya itulah letak persoalan menurutku.

Sebagai contoh, pelukis tanpa gaya maupun aliran.

Contohnya, seorang cendekiawan yang telah menuntaskan studinya.

Contohnya, seorang koki yang sudah mencicipi kesuksesan.

Contohnya, seorang peramal yang ilhamnya melampaui batas.

Wanita-wanita di pulau itu terlalu mencolok.

Baik tuan rumah maupun tamunya berasal dari keturunan yang sangat tidak biasa, marga disegani yang tak terhentikan, golongan yang mustahil dibendung rakyat jelata, pokoknya kelas istimewa. Keberadaan mereka begitu di luar jangkauan, begitu tinggi, bahkan siapa pun tak akan berani mendekati mereka.

Dan.

"Dengan kata lain, bisa disimpulkan dengan pertanyaan 'Siapa itu jenius, dan siapa yang bukan?' Bila merasa kurang kompeten─sebaiknya puas saja dengan kualitasmu, sungguh. Jika kamu benar-benar tidak tahu menahu. Saking lalainya hingga belum pernah membayangkan sedetik pun tentang tujuanmu hidup, tak pernah mencari makna hidup, tak pernah renungkan nilai kehidupan. Maka dunia ini akan jadi surga. Tenang, damai, dan tentram. Hal-hal sepele akan menjadi hal besar dan hal-hal besar sepele, dan kehidupan dijalani semaksimal mungkin."

Tentu memang begitu.

Dunia ini keras bagi sang brilian. Dunia ini keras bagi sang kompeten.

Dunia itu keras untuk si indah. Dunia ini keras untuk si penuh perhatian.

Dunia ini baik pada si inferior. Dunia ini baik pada si tidak becus.

Dunia ini baik untuk yang kotor. Dunia ini baik untuk orang bodoh.

Tetapi jika tahu, bila kau menyadarinya, maka itu sudah berakhir saat itu pula. Ini masalah tanpa solusi dan tanpa interpretasi. Telah berakhir sebelum dimulai, dan pada saat itu berakhir, lengkaplah sudah. Kira-kira cerita ini seperti itu.

Misalnya.

"Pada dasarnya, orang hidup berpedoman pada salah satu dari dua cara. Entah mereka hidup sadar akan ketidakberdayaan mereka sendiri, atau mereka hidup dalam kesadaran akan tidak berdayanya dunia. Dua cara. Entah kamu membiarkan nilaimu diserap dunia, atau kamu memahat nilai dunia dan menjadikannya milikmu."

Nilai dunia dan harga dirimu.

Mana harus diprioritaskan?

Dunia berangsur membosankan atau dirimu sendiri membosankan.

Mana lebih bisa diterima?

Pasti ada sejumlah ambigu dan ketidakpastian.

Apakah wajib ada kriteria pasti di sana?

Apakah ini benar-benar hanya pilihan antara A dan B?

Apakah kau harus memilih?

"Dari mana kejeniusan berawal dan di mana akhirnya?"

Di mana kebenaran dimulai dan dengan siapa itu berakhir?

Dengan siapa kebenaran dimulai dan di mana itu berakhir?

Jangan bertanya.

Aku disuguhi senyuman sinis.

"Jadi, kamu bagaimana?"

Baiklah.

"Bagaimana dunia ini menurutmu?"

Bagiku, setelah membawa pulang pengalaman dari pulau itu. Bagiku, kini berada di sisi si 'rambut biru'. Dan di hadapan orang ini─percuma saja memikirkan jawaban sebab hal itu hanya omong kosong tak bermakna.

Jadi, sepatah kata pun tidak kusuarakan.

Sebaliknya, aku membuang muka dan memikirkan hal lain.

Bagaimana mata orang ini menyaksikan dunia? Bagaimana rupaku dari sudut pandangnya?

You May Also Like

Off The Record: Ben's Untold Story

Ben baru berusia tujuh tahun ketika ia menyaksikan ibunya terbunuh di depan matanya sendiri. Peristiwa itu membuatnya terpaksa pergi dari tempat kelahirannya di Adelaide ke Bali, tempat keluarga ibunya berada. Kehidupan Ben di Bali berjalan dengan baik. Sampai sebuah peristiwa di penghujung masa SMA-nya membuatnya kembali terasing dan ia akhirnya pergi meningggalkan keluarganya. Ben bertahan hidup dengan mengandalkan kemampuan meretas yang ia miliki. Sambil bekerja di sebuah warung internet di Kota Jakarta, Ben melakukan peretasan demi mendapatkan uang tambahan. Bergabung bersama jaringan peretas bawah tanah, Ben melakukan peretasan ke sebuah lembaga keuangan. Namun aksinya tidak berjalan mulus dan membuat Ben tertangkap aparat kepolisian cyber. Namun, seorang anggota Intelijen datang menemui Ben sebelum ia dijebloskan ke penjara dan memberinya pilihan. Akankah Ben memilih untuk menghabiskan hidupnya di dalam penjara? Ataukah ia akan menerima tawaran yang diberikan oleh Intelijen tersebut? Temukan jawabannya hanya di Off The Record: Ben’s Untold Story ---- Hello, ini adalah original story untuk Ben. Salah satu karakter pendukung dalam karya author sebelumnya berjudul Bara. Karena beberapa pertimbangan akhirnya author memutuskan untuk membangun cerita sendiri untuk Ben. Untuk yang belum membaca novel Bara, jangan khawatir, karena kalian masih bisa menikmati cerita ini terlepas dari peran Ben di dalam novel Bara. Yang penasaran dengan sepak terjang Ben dalam novel Bara, ceritanya bisa dibaca di sini https://www.webnovel.com/book/bara_14129943905432205 Happy reading, everyone ^^ Cover source: Pinterest (If you know the artist, don't hesitate to get in touch with me on Instagram or Discord @pearl_amethys)

pearl_amethys · Realistic
Not enough ratings
24 Chs

The Underachievers (BAHASA)

Gimana jadinya kalau tidak sengaja pindah ke sekolah menengah atas yang tidak wajar? Bagaimana tidak, sekolah ini terdaftar sebagai homeschooling biasa namun berhasil merekrut dan membentuk kelas komunitas yang berisi remaja - remaja dengan talenta dan latar belakang keluarga yang beragam. Mulai dari anak tunggal perusahaan konglomerat, pemenang OSN matematika yang sempat hilang dari publik, jenius IT yang sempat dipenjarakan dari rumah, pekerja kantoran yang masih di bawah umur, ahli bela diri yang sempat terjerat kasus, hingga selebgram dan yiutuber terkenal pun secara diam-diam berada di naungan sekolah itu. Disisi lain, seorang remaja normal yang sejak kecilnya mencicipi kehidupan pahit, telah menjadi definisi nyata dari pepatah 'sudah jatuh tertimpa tangga pula' bernama Noel, tak sengaja pindah ke sekolah itu dan mengubah kesehariannya yang biasa menjadi sesuatu yang tak terduga. Kira-kira, bagaimanakah nasib Noel selanjutnya? . . . . . P R O L O G S e k o l a h . Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata sekolah? . Murid-murid yang menggunakan seragam yang sama? . Belajar selama berjam-jam tiap harinya untuk mempersiapkan satu ujian akhir yang menentukan masa depan? . Namun, tanpa kita ketahui. Ada beberapa sekolah yang jauh dari deskripsi itu. . Sekolah yang bukan sebagai tempat mempersiapkan masa depan, namun sebagai tempat bersandar bagi mereka yang hampir kehilangan harapan. . "THE UNDERACHIEVERS" (para manusia yang memiliki nilai rendah) NOTES: - Tahap On Going. - Mohon dukungannya ya~

LIA_JXY · Realistic
4.9
22 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT