Pagi ini terasa berbeda dengan pagi sebelum nya, kicauan burung yang biasa bernyanyi mengiringi sejuknya udara pagi sekarang tidak terdengar sama sekali. "hening sekali pagi ini" pikir pemuda yang baru bangun dari tidurnya.
"Sonya, adakah makanan untuk sarapan hari ini? " Tanya pemuda itu kepada istrinya.
"Tunggu sebentar, daging kelinci nya belum matang". Jawab Sonya
Mereka tinggal di bukit dekat desa Woodland, mereka belum lama menikah dan belum memiliki keturunan. Hidup bersama dan menghindari keramaian, karena menurut pemuda itu keramaian membuat dia tidak nyaman dan dia lebih senang dengan suasana sepi tanpa masalah. Pemuda itu sungguh mencintai istrinya, Sonya. Sonya adalah anak dari kepala keamanan di desa Woodland.
Pemuda yang beruntung itu bernama Roman "the Night Killer". Julukan yang cocok baginya. Karena dia selalu berburu di malam hari dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Hasil buruannya pun selalu memuaskan. Jika terjadi masalah di desa Woodland, ketua keamanan Sheriff the Woods selalu meminta bantuan kepada Roman. Walaupun masalah tidak selalu selesai sesuai harapan, tetapi Roman sangat di andalkan oleh warga Woodland. Alasan itulah kenapa Roman memilih tinggal di Bukit, Roman menginginkan lebih banyak waktu dengan Sonya istri cantiknya.
"Roman, aku rasa malam ini tidak perlu pergi ke hutan untuk berburu dulu " Sonya berkata sambil menyiapkan sarapan pagi suaminya.
"Jangan terlalu mengkhawatirkanku, kau tahu aku seperti apa orangnya,lagi pula sisa makanan kita tinggal sedikit lagi, tidak akan cukup untuk besok". Tegas Roman menjawab Pertanyaan istrinya.
"Perasaan ini berkata lain Roman, aku merasakan hal yang buruk, tidak berani aku menjelaskan isi hatiku, terlalu takut". Gumam Sonya dengan wajah penuh kepanikan.
"Jangan terlalu percaya takhayul, tidak baik bagi pikiran dan perasaan mu. Sudah jangan pikirkan yang aneh-aneh." timbal Roman dengan mulut penuh sup daging kelinci.
Setelah selesai dengan sarapan pagi, Roman bergegas menyiapkan keperluan untuk berburu. Roman selalu berburu pada malam hari, karena dia berpikir lebih mudah berburu di malam hari di banding siang hari.
Langit di siang itu terlihat mendung dengan suhu udara yang membuat gerah badan. Para penduduk desa Woodland tetap melakukan kebiasaan seperti biasanya. Suhu panas siang itu tidak menjadikan mereka malas dalam bekerja.
Desa Woodland adalah desa yang kecil, warga di desa woodland mata pencaharian utama nya adalah berkebun dan bertani, terkadang beberapa kali berburu ke hutan dekat bukit tempat tinggal Roman dan Istri nya tinggal. Pemimpin mereka sudah cukup tua, Sir Finan sudah mengurus desa Woodland 20 tahun lamanya. Belum ada lagi orang yang pantas untuk menggantikan tugasnya.
Sebenarnya Roman di setujui oleh Sir Finan dan para penduduk desa Woodland untuk menjadi penerus Sir Finan. Tapi Roman menolaknya, dia tidak tertarik dengan masalah penduduk desa Woodland.
"kenapa hari ini panas sekali?" Sir Finan mengeluh kepada Sheriff
"Nikmati saja tuan, hasil kebun kita sangat memuaskan. Para penduduk Woodland telah bekerja dengan sangat baik." Balas Sheriff
"Sebaiknya kita merayakan hasil panen musim ini, sebagai bentuk rasa syukur kita karena di berkahi tanah dan air yang subur. Undang anak dan menantumu untuk berpesta bersama-sama" Perintah Sir Finan kepada Sheriff.
Roman mendekati Sonya dengan perlahan dari belakang, berjalan pelan dan memeluk istrinya dengan mesra, istrinya membalas dengan memegang kedua tangan suaminya sambil tersenyum manja. Di susul dengan ciuman mesra ke pipi putih istrinya.
"Sudah tidak khawatir lagi kah istriku yang cantik ini?" Roman bertanya kepada Sonya.
"Aku percaya pada suamiku yang gagah ini, aku yakin kamu baik-baik saja dan tidak akan meninggalkanku.." jawab Sonya dengan nada penuh kasih sayang.
"Berjanjilah padaku apapun yang terjadi kembalilah, aku akan selalu menunggu dan berdoa yang terbaik untukmu." Sonya berkata.
Sebagai ungkapan rasa cinta yang tak terbendung, Roman mencium bibir imut istrinya, Mereka menjalin kemesraan sebelum Roman pergi berburu ke hutan dekat bukit.
Roman berencana memburu kijang di malam ini, ia memerlukan kulit kijang untuk kebutuhannya. Panah dan belati kecil sudah siap. Menjelang malam Roman menaiki kudanya dan pergi ke hutan meninggalkan Sonya. Derap langkah kuda terdengar seirama dengan angin yang berhembus, suasana hening masih terasa hingga malam tiba. Tidak perlu waktu yang lama hutan sudah terlihat, Kuda yang berjalan dengan cukup cepat tiba-tiba terhenti dengan seketika. Kedua kaki depan kuda mengangkat ke atas dan membuat Roman terjatuh karena hilang keseimbangan, Belum sempat rasa kaget dan sakit yang diderita hilang. Roman melihat cahaya dari langit yang begitu terang, tangan kiri Roman di angkat, mencoba menutupi matanya karena cahaya itu membuat silau penglihatannya. Benda langit itu bergerak pas ke arah bukit tempat tinggal Roman dan Sonya. Roman lalu berusaha berdiri secepat mungkin dan menaiki kudanya. Roman kembali menuju bukit.
Roman memaksa kuda nya untuk berlari secepat mungkin, Ia mengkhawatirkan istrinya Sonya. Benda langit itu mengeluarkan panas dan membuat udara di sekitar seperti terbakar. Langit yang hitam berubah seketika menjadi penuh warna ungu pekat. Suara gemuruh terdengar sangat keras dan membuat orang yang mendengar merasakan ketakutan.
Suara ledakan sangat besar terdengar keras sekali, disertai dengan gempa yang menggetarkan tanah di sekitarnya. Api menyala besar membakar pohon-pohon di sekitar. Bukit itu hilang tidak berbekas. Berubah menjadi kawah besar dengan api berkobar dimana-mana. Rumah Roman sudah hilang beserta bukitnya, Sonya istri cantik Roman tidak di ketahui keberadaannya. Roman dan kuda nya tertimpa bongkahan batu-batu yang terlempar karena ledakan benda langit itu. Kuda Roman sudah tidak bernyawa lagi, badan nya terbelah dua, bagian kepala kuda terbakar di sebelah kiri Roman. Roman beruntung hanya menderita lecet di tubuhnya.
Sir Finan terhenjak dari tempat tidurnya, ia lari terpontang-panting keluar rumah. Sir Finan melihat langit berwarna ungu, tidak ada satu katapun terucap dari bibirnya. Sir Finan diam terpaku melihat susasana yang sedang terjadi. Penduduk desa woodland saling berteriak karena merasakan kekhawatiran yang sangat mencekam. Di tengah suasana di luar kendali Sir Finan, Ia melihat ke anehan yang terjadi di area pemakaman woodland. Jasad yang sedang beristirahat tenang, hidup kembali seakan ada perintah dari majikannya.