webnovel

76

“Ada apa, Daru?” sapa Catra yang baru keluar dari salah satu kamar panti, membawa piring berisi nasi dan lauk-pauk yang baru habis setengah.

“Bagaimana Sita?” tanya Daru pelan.

“Dia sudah mau makan, sedikit-sedikit.” Catra menyipitkan matanya. “Kau kenapa? Wajahmu kenapa tegang dan merah begitu?”

Daru menelan ludah. “Yah, sedikit ini-itu.”

Catra mengerutkan kening, sedikit tersenyum. “Lalu, ada perlu apa?”

“Terakhir kita bertemu, aku marah-marah padamu.” Daru berusaha mengusir rasa canggungnya. “Karena apa yang terjadi, aku jadi tak sempat mengatakan ini kepadamu, Mbak. Mungkin aku jadi terkesan menghindar… Intinya, aku ingin minta maaf, aku dan putri…”

“Jangan.” Catra berbalik, mulai berjalan. “Maaf, kalau kau membicarakan hal ini, lebih baik jangan temui aku.”

“Baiklah.” Daru berjalan membuntuti wanita itu. Meski ingin terus meminta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi, Daru tak yakin suasana akan membaik. “Sebenarnya, aku punya perlu lain bertemu denganmu.”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com