16

Sesosok manusia dengan wajah yang ditutupi topeng tengkorak logam warna hitam, mengenakan jubah yang sudah sobek di sana-sini, dan memiliki rambut panjang awut-awutan, sedang berjalan melewati hamparan abu hitam, menembus sisa asap yang baunya masih menyengat hidung. Beberapa orang mengikuti sosok itu, berjalan dalam diam dengan penutup mulut dan ikat kepala berbahan kain hitam.

“Luar biasa,” puji sosok itu dengan suara begitu berat, sedikit serak, dan seperti berasal dari gaungan gua.

Terdengar bunyi sesuatu yang remuk. Sosok itu berhenti, memeriksa benda yang baru diinjaknya itu: sepotong bambu hangus nan legam. Beberapa detik mematung, ia kembali melangkah, menghampiri segerombolan orang yang tengah mengerubungi sebuah tempayan coklat setinggi lutut orang dewasa, satu-satunya benda yang masih utuh di sekitar situ.