webnovel

Sepenggal kisah

Pernikahan itu adalah sebuah komitmen dalam menjalin sebuah hubungan tapi bagaimana kalau hubungan itu di rusak oleh pihak ketiga? Bagaimana pula pernikahan itu tidak ada buah cinta? Semua tentang kita yang berasumsi sebagaimana baiknya. Sergio Nalon Prayoga adalah sosok laki-laki yang begitu mengagumi wanitanya. Namun dia harus terjalin hubungan atas dasar tanggung jawab Bagaimana jadinya dia bisa mengimbangi perasaan antara Angelica Prasilla dan Asti Wulandar? Semua itu akan terjawab di novel ini cus pantengi terus ya.....

Ms_Dernita · Teen
Not enough ratings
28 Chs

Hubungan

Terlihat Silla mabuk dan mual membuat Nalon memberhentikan laju mobilnya dan menepikan mobil itu di jalanan

Silla turun dan memuntahkan isi dalam perutnya itu ke arah jalan yang mereka lintasi Nalon tidak mau menyentuh dan ikut turun karena dia takut kejadian tadi pagi akan terulang kembali.

Silla merasa baikan dia kembali masuk ke dalam mobil.Nalon memberikan air mineral ukuran botol kecil Ke Silla

Silla meraihnya dan menenggaknya hingga habis

" kamu sudah baikan "ucap datar Nalon

Silla hanya menganggukkan kepalanya saja mobil itu melaju lagi dengan kecepatan standar menuju kampus Silla

" kalau kamu merasa tidak baik kamu izin saja hari ini kamu bisa istirahat di rumah atau kamu bisa istirahat kantorku" ucap Nalon pelan.

Silla menoleh menatap mata Nalon

Silla pun ikut Nalon ke kantornya di sana di dalam kantor Nalon ada ruang khusus untuknya karena itu semenjak dia berpisah dengan Asti

Nalon memilih untuk tinggal di kantor karena dia merasa nyaman berada di situ.

Nalon memesan makanan dan minuman untuk Silla karena dia tahu dari pagi Silla belum makan.

Tak lama kemudian makanan itu pun datang yang sesuai dipesan oleh Nalon

Silla masih merasa mual Silla memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas bad ukurannya yang tidak terlalu besar di dalam kantor itu.

Nalon bingung dengan keadaan istrinya itu karena Silla mengalami ngidam yang sangat mengganggu kondisi Silla

Walau Nalon tidak Mencintainya tapi dia tetap memperhatikan istrinya itu bagaimanapun juga karena Silla seperti itu karena mengandung anaknya.

" Sil, kamu makan dulu sedikit saja Sil, kalau enggak kamu maunya apa biar aku cari "ucap Nalon lembut yang menghampiri Silla di bed nya itu.

Silla memperbaiki posisi tidurnya dia duduk dari tidurnya

"Aku ingin pulang "

"Sil,bentar lagi ya kita pulang Tapi kamu makan dulu aku hanya briefing sebentar saja Setelah itu kita akan pulang "ucap Nalon menyodorkan satu suapan nasi ke mulut Silla Silla dengan pelan membuka mulutnya itu.

Silla tak ingin memakannya tapi Silla tetap memakannya karena dia tidak enak pada Nalon.

Nalon meninggalkan Silla sendiri di dalam ruangannya karena dia mau briefing setelah ini Nalon memang mengajaknya pulang.

Nalon mengajak Silla keluar kantor,seperti biasa Silla mengubah moodnya dia ingin makan ke restoran jepang yang jauh dari jangkauan bahkan dengan menggunakan mobil Mereka memakan waktu Dua jaman.

Memang permintaan Silla sangat kelewatan tapi semua itu dituruti oleh Nalon karena yang pikir itu anaknya yang memintanya.

Mereka memarkirkan mobil diarea parkiran terbilang luas memesan makanan memang benar Silla memakannya semua membuat Nalon tersenyum dia merasa konyol dengan wanita itu mungkin ini baru pertama kalinya Karena itu dia tidak pernah mengalami hal seperti itu pada Asti karena mereka belum mempunyai keturunan waktu itu.

Setelah makan Silla juga ngajak Nalon untuk menonton bioskop Nalon sebenarnya merasa lelah-lelah

Nalon menyanggupinya Mereka menonton bioskop berdurasi 1 jam-an lebih dan mereka kembali lagi makan bersama di sebuah cafee yang tidak jauh dari mall tersebut Silla juga memakannya dan membuat Nalon terkekeh seakan dikerjai oleh istrinya itu di dalam mobil Silla merasa mengantuk dia membenarkan posisi jok duduknya dan merebahkan kepalanya Nalon hanya tersenyum melihat ulah istrinya itu dia berpikir tidak akan sulit untuk mencintai wanita ini batinnya berkata Sesampai di rumah Nalon tidak membangunkannya melainkan dia mengendong Silla bridal style sampai ke kamarnya membuat Bibi Hanum yang melihatnya tersenyum karena orang tua Nalon Siang tadi telah berangkat ke Bogor karena sejatinya mereka tinggal di sana.

Nalon membenarkan posisi tidur istrinya itu dan Nalon masuk menuju kamar mandi dia membersihkan dirinya dia menghampiri istrinya itu cantik tidur di sebelahnya malam tunggu menikmati walau dia belum mengenal sepenuhnya istrinya itu.

***

Pagi itu Suasana rumah sangat asri membuat mereka berdua enggan untuk bangun.Silla masih betah dengan selimutnya dan Nalon demikian mengkungkung tubuh istrinya itu.

Dalam sekejap Silla bangun dan meronta panik.Dan merasa malu saat dipeluk pria yang masih memejamkan matanya itu.

Silla tak ingin membangunkan Nalon dia beranjak dari tidurnya dia langsung menuju kamar mandi.Terlihat suasana mood ditubuhnya masih bisa ia kontrol.

Silla mandi dengan bathtub disana dia memanjakan dirinya dia sangat menikmati aroma terapi dari sabun cair yang ia tuangkan di dalam hingga Silla tidak menyadari keberadaan suaminya yang tiba-tiba buang air kecil

Mereka berdua sama-sama terkejut bagaimana tidak NALON melihat jelas lekuk tubuh istrinya itu karena buih-buih sabun yang mulai menghilang sehingga memperlihatkan lekuk tubuh sintal dan bukit yang ranum itu.

Terlihat Silla masih malu sehingga dia menutupi bagian dadanya dengan melipat kedua tangannya.

Nalon tidak berpikir panjang dia langsung memutuskan keluar dari kamar mandi tersebut.

Didalam benaknya Nalon masih mengingat lekuk tubuh yang sudah halal baginya itu rumah tangga yang ia mulai baru kurang lebih satu minggu lamanya.

Tapi kenyataan mereka belum menyatu karena Silla tidak dan belum mau untuk mengingankannya tapi banyangan itu seolah bergejolak dihati Nalon.

Bagaimana pun Nalon adalah laki-laki normal bahkan sudah lama tidak merasakan saluran biologisnya.

Fikiran dibenaknya itu berkecamuk seakan berontak apa lagi tubuh calon biarawati itu sangat menarik terpampang jelas ingin rasanya ia memaksakan diri terhadap wanita itu tapi bagaimana nanti berakibat buruk kah hubungannya dengan wanita itu yang baru ingin penjajakan diri itu.

Terlihat Silla menginjit berjalan dia mengenakan Kimono yang sedikit basah mungkin terkena percikan air.

Terlihat Silla menginjit untuk mengambil bajunya yang terletak dilemari disebelah Baju Nalon.Dia sedikit kesusahan karena dia hanya menggunakan satu tangan sedangkan tangan yang satunya memegang kimonno yang terlalu pendek.

Membuat Nalon segera menghampirinya karena Silla hampir terjatuh.Tubuh ramping itu didekap oleh laki-laki yang baru seminggu ini menjadi suaminya.

Degup jantung Silla memacu dengan keras mungkin terdengar oleh laki-laki yang mempunyai mata bersih dan bulat itu paras wajahnya yang sangat tampan itu.

Mampu membuat Silla gugup dan panik tatapan mata yang begitu tajam.

Nalon tidak mampu menghentikan hati dan perasaannya entah apa yang mengganggu pikirannya.

Nalon mendaratkan bibirnya tepat di bibir mungil Silla yang ingin brontak tapi tenaga Nalon bukanlah tandingannya.

Lumatan itu sangat lembut sudah kedua kalinya bibir itu disentuh laki-laki halalnya itu.

Tambah lagi lumatan itu sangat khas membuat Silla hanya menuruti nalurinya.

Pagutan itu sangat lembut seakan Silla candu dengan derai napas yang memburu begitu dalam.

Nalon telah melepaskan dekapannya tangan kekarnya itu dan meraih leher jenjang Silla dan ia pun mengecupnya dengan mesrah dan memberikan jejak disana.

Bersambung.....