webnovel

Sepeda Rongsok

Refta seorang anak laki-laki dari keluarga sederhana yang berhasil lolos ke sebuah sekolah elit swasta di kotanya. Dia diumumkan di papan pengumuman sekolah dengan nilai yang terdendah di antara semua murid yang mengikuti tes secara bersamaan. Namun siapa sangka sebenarnya dia menyembunyikan kecerdasan dan kemampuan yang sebenarnya, keinginannya untuk hidup dengan bebas dan menikmati kehidupannya, membuatnya justru terjebak dalam banyak permasalahan yang dia hadapi, di samping itu dia juga di suka banyak wanita dan juga mendapat banyak sahabat. Sebuah perjalanan Refta dengan banyak kisah di dalamnya.

DM_Karim · Fantasy
Not enough ratings
380 Chs

Tiba Di Pantai

Kamipun tiba dipantai dan bersiap-siap untuk bermain voli pantai bersama-sama, "Ayo kita kelapangan, disana masih sepi, kita sewa saja satu jam, biasanya sudah disediakan bola dan baju gantinya kalau tidak punya" Lena mengajak ke arah lapangan dan bersiap-siap untuk berganti pakaian.

Semuanya pun bergegas berganti pakaian dan bersiap-siap untuk bermain voli pantai "Semuanya sudah siap?" Tanya Lena kepada kami semua.

"Iya sudah ayo kita bermain"Jawab Olivia kepada kami semua.

Kamipun bermain voli pantai dengan senangnya dan bergembira menikmati permainannya hingga sore hari sekitar pukul lima sore kami bermain dan mulai kelelahan.

"Ah… lelah sekali tapi cukup menyenangkan ya" Ungkap Olivia sambil tersenyum kepadaku.

"Iya sangat seru dan begitu menyenangkan bermain bersama-sama di sini" Jelasku kepada Olivia.

Selesai kami semua bermain, masing-masing melakukan kegiatannya sendiri-sendiri, Sisko meminjam papan selancar dan bermain selancar bersama Lena, Rimosa dan Ramosa dua anak kembar mencoba membuat rumah dari pasir, sedangkan aku dan Olivia duduk di depan bibir pantai sambil menikmati angin sejuk yang menyegarkan.

"Indah sekali pemandangan di sini" Ungkap Olivia sambil tersenyum memandang langit sore dengan warna biru kemerahan.

"Iya tidak sia-sia kita meluangkan waktu kita untuk bermain bersama yang lainnya"Jelasku kepada Olivia sambil menatap matanya, namun mata Olivia mengarah memandang ke langit, sepertinya dia sangat menikmati pemandangan dan juga angin dari pantai yang sangat sejuk.

"Anginnya benar-benar sejuk, pantas saja banyak yang betah untuk berlama-lama di sini ya Refta" Olivia mengungkapkan apa yang ada di pikirannya dan sangat senang dengan keadaan yang ada di sekitar sini.

Akupun memberikan tanggapan atas ungkapan yang dilontarkan oleh Olivia yang sedang senang menikmati pemandangan serta suasana di sekitar pantai "Apa kamu benar-benar menyukai suasana seperti ini Olivia?" Tanyaku kepada Olivia sambil melihat kearah pantai dan juga langit yang benar-benar sangat indah untuk dinikmati bersama-sama.

"Tentu saja, apalagi bersama orang-orang yang dekat dengan kita, rasanya hari ini begitu sempurna, bagaimana denganmu?" Tanya Olivia kepadaku sambil menatap kearahku.

"Rasanya waktu begitu cepat, dan juga terkadang terasa canggung sehingga aku bingung" Ungkapku kepada Olivia sambil membalas tatapan matanya.

"Hahaha ya seperti itulah kalau kita sedang senang, bahkan kita pun terkadang tidak akan tahu bagaimana caranya mengungkapkan sesuatu terhadap apa yang kita lihat atau kita rasa" Olivia sambil tertawa melihat ku dan kembali menatap langit yang cerah, kakinya yang menyelonjor di pantai tanpa alas, benar-benar sangat menikmati apa yang terjadi saat ini.

"Refta, langitnya begitu cerah, dan lautnya benar-benar biru, apa semuanya akan tetap seperti ini?" Tanya Olivia kepadaku sore itu.

"Olivia, kemanapun kita pergi, kemana saja kaki kita melangkah, langit akan selalu seperti ini terkadang dia gelap dan terkadang dia cerah, tapi lautan ini akan tetap biru" Ungkapku menjawab pertanyaan dari Olivia.

"Refta, suatu hari nanti apa kita akan bisa lebih baik dari ini" Olivia membuat pertanyaan yang aku sendiri waktu itu belum begitu memahami apa yang di maksud sebenarnya.

"Selama kita masih bisa melakukan apa yang kita bisa, pasti suatu hari akan ada masa yang lebih baik, atau suatu hari akan ada waktu yang lebih buruk, semuanya tergantung mana yang kita ingin pilih"Jawabku kepada Olivia sambil tersenyum kepadanya, aku tidak begitu paham waktu itu apa yang sedang Olivia pikirkan dan kami pun hanya berbincang-bincang saja sambil melihat ke arah langit yang cerah.

"Olivia, apa kamu mempunyai mimpi?"Tanya ku kepadanya yang sedikit penasaran.

"Mimpiku, sudah banyak yang terwujud, lalu apakah aku sudah selesai ketika semua impian sudah terwujud?" Tanya Olivia kepadaku sambil tersenyum dan memiringkan kepalanya kepadaku, benar-benar terlihat sangat manis dan lucu waktu itu.

"Kalau impian mu sudah terwujud dan hidupmu masih berjalan, maka kami tinggal membuat impian-impian baru dengan begitu hidupmu akan berjalan dengan lebih baik lagi" Jawabku kepada Olivia saat itu.

"Apa impianmu saat ini Refta" Tanya Olivia kepadaku.

"Impianku menikmati hidupku dengan bebas, bersama dengan orang-orang terdekatku, sederhana tapi itulah yang aku lakukan saat ini" Jawabku kepada Olivia saat itu sambil melihat kearah matanya dan menikmati semua yang bisa aku lakukan bersama dengannya sambil menatap kearah langit sore yang begitu cerah dan juga lautan yang benar-benar biru.

"Langitnya benar-benar cerah, tapi kenapa matahari harus tenggelam di hari yang sempurna" Ungkapku sambil melihat ke arah langit dan memandang matahari yang akan terbenam.

"Refta, Olivia ayo ke sini kita lihat langit yang akan terbenam bersama-sama, kami sudah membuat rumah-rumahan dari tanah yang besar untuk latar belakang foto kita" Ajak Ramosa dan yang lain kepada kami.

"Baiklah kami kesana" Jawab Olivia yang langsung bangun dan mengulurkan tangannya untuk membangunkanku, akupun menerima uluran tangannya dan menggenggam tangannya.

Kami pun pergi ke arah Ramosa dan Rimosa, untuk mengambil foto bersama-sama, "Sisko, Lena ayo cepat nanti keburu malam" Teriak Ramosa kepada Sisko dan Lena karena hanya tinggal mereka yang belum berkumpul.

"Iya kami carikan seseorang lebih dulu untuk mengambil gambarnya" Sisko dan Lena mencari bantuan untuk mengambil gambar kami ber enam.

Akhirnya mereka menemukan seseorang yang bisa dimintai tolong agar dapat membantu memotret kami, dan selesai dari itu kami duduk sambil memandang langit bersama-sama.

"Wah lihat sudah mau terbenam mataharinya" Ungkap Lena sambil melihat ke arah matahari yang pelan-pelan turun.

"Benar-benar indah ya" Rimosa menambahkan sambil tersenyum melihat ke arah langit yang benar-benar terlihat mengagumkan, dan terlihat matahari yang sebentar lagi akan terbenam, sambil melihatnya aku berpikir benar-benar sebuah hari yang menyenangkan dan begitu sempurna untuk satu hari yang penuh dengan perjalanan yang panjang.

Dimulai dari pagi hari dimana kami memutuskan untuk memilih Ekstra kulikuler, lalu dikantin aku bertemu dengan Fredo dengan mengalami sedikit pertikaian, selanjutnya aku memutuskan untuk mengambil sebuah Ekstra Kulikuler yang sama dengan Lena, Olivia, dan Ramosa, kami berempat akan mengambil Ektra Kulikuler yang sama.

Lalu sepulang sekoalah kami pergi ke taman untuk menunggu waktu sore dan beristirahat sejenak disana, hingga pada akhirnya kami semua bisabermain voli pantai bersama-sama dan menikmati matahari yang akan segera terbenam bersama-sama, benar-benar hari yang sangat indah.

Akhirnya kami melihat matahari terbenam bersama-sama "Lihat sudah mulai terbenam, benar-benar indah ya" Ungkap rimosa kepada kami semua.

"Iya akhirnya kita semua bisa menikmati hal ini bersama-sama setelah hari yang sangat melelahkan" Jawab Sisko sambil melihat ke arah langit dan memandangnya.

Mataharinya pun mulai terbenam dan menjadi sangat gelap, sebuah pertanyaan yang selalu aku ingin katakan "Mengapa Matahari harus tenggelam di hari yang sempurna".