Mo Qing mengakhiri panggilannya, lalu melempar ponselnya ke samping. Gu Xiaoran melihat tatapan kedua mata Mo Qing sudah berapi-api. Rasanya ingin berlari, tapi Mo Qing dengan lincah menahan pergelangan tangannya, dan mencondongkan badannya ke depan.
Gu Xiaoran ditahan dengan kuat oleh Mo Qing di dalam bak mandi. Kemudian Mo Qing menundukkan kepalanya, dan mendekati wajah Gu Xiaoran sambil menatapnya dengan tatapan yang dingin. Sementara itu, dari kedua mata Gu Xiaoran terlihat ada sebuah kecemasan.
"Gu Xiaoran, Apa yang kamu takutkan?"
Gu Xiaoran tiba-tiba tersedak. Mo Qing sudah berapa kali memperkosaku seperti ini, bukankah seharusnya aku tidak perlu merasa ketakutan seperti ini? Batin Gu Xiaoran. Akan tetapi, jika dia mengatakan kalimat ini hanya akan menghina dirinya sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com