webnovel

Menerima Tamparan Keras Sekali Lagi

Editor: Wave Literature

'Sekali tepuk dua lalat mati', mungkin itu adalah peribahasa yang paling cocok untuk keadaan saat ini. 

Gu Xiaoran naik pitam begitu saja, kepalanya bagaikan hampir meledak oleh emosi yang meluap di hatinya. Dia menoleh ke belakang dan mendapati Han Ke dengan tatapan mata yang tampak seperti siap untuk melahap orang hidup-hidup. Dia yakin, jika saat ini dirinya meninggalkan vila ini, tunangannya itu pasti akan mendatanginya untuk mencari gara-gara kelak. Dia lalu kembali menoleh dan menatap sosok indah yang ada di hadapannya dengan tatapan penuh kebencian. Mo Qing, apa ini yang kamu inginkan? Batinnya geram.

Mo Qing seolah menyiksanya, sampai-sampai dia merasa dia bagaikan 'Hidup segan, matipun enggan.' Peribahasa terkenal itu tampaknya yang paling menggambarkan kondisi Gu Xiaoran saat ini. Pria itu pasti sengaja untuk kembali ke sini untuk mempermalukan dan memperburuk hubungannya dengan Han Ke.

"Aku tidak dapat menerima hadiah ini. Ini bukan milikku. Dan lagi aku sudah mengembalikan semua dokumen vila ini padamu. Jika kamu ada waktu senggang, kamu dapat mengurus semua keperluan pindah tangannya," tutur Gu Xiaoran ketus. Ketika dia dibawa paksa oleh Mo Qing pergi meninggalkan kapal pesiar, dia tidak membawa dokumen-dokumen itu dan meninggalkannya di sana.

"Baiklah kalau begitu maumu. Besok kamu dapat membawa sertifikat vila tersebut untuk menemui notaris," ucap Mo Qing menyetujui permintaan Gu Xiaoran dengan mudahnya.

"Sertifikat itu aku tinggalkan di kapal pesiar tadi," ujar Gu Xiaoran. Tanpa sertifikat tersebut, prosedur pindah tangan tentu saja tidak dapat dilakukan.

"Ya kalau begitu kamu harus mencarinya terlebih dahulu. Jangan bilang jika kamu menghilangkannya, lalu memintaku untuk mencarikannya untukmu?"

Seketika itu juga Gu Xiaoran tersedak. Dia tahu benar jika Han Ke sedang menatapnya tajam saat ini, dia dapat merasakannya. Jika saat ini dia kembali ke kapal pesiar tersebut, itu sama saja dia mau membuat keributan.

"Hari ini ada sangat banyak orang yang berada di acara tersebut. Entah apa kamu dapat menemukan sertifikat itu nantinya," cibir Mo Qing sambil tertawa sinis.

Gi Xiaoran segera menyadari bahwa sertifikat vila tersebut pasti telah disembunyikan oleh Mo Qing. Bahkan jika dia pergi ke sana untuk mencarinya, dia pasti tidak akan dapat menemukan sertifikat tersebut. Jika pria itu tidak mau mengakuinya, maka tidak ada lagi yang dapat dia lakukan.

"Jika besok kamu tidak datang menemui notaris untuk mengurusnya, maka aku anggap kamu menerima 'hadiah pertunangan' dariku itu," imbuhnya lagi sambil tersenyum licik.

Untuk mengurus sertifikat yang hilang kira-kira membutuhkan setidaknya tiga bulan. Sedangkan Mo Qing memintanya untuk pergi menemui notaris paling lambat besok. Itu sama saja dengan memaksanya untuk menerima vila tersebut sebagai hadiah pertunangannya.

Wajah Gu Xiaoran berubah menjadi gelap. Dia sungguh sangat ingin menampar wajah mulus pria tampan yang ada di hadapannya itu. Laki-laki brengsek! Makinya dalam hati. 

"Sana pergi dan lihat baik-baik seperti apa wajah pria yang akan kamu nikahi," ejek Mo Qing.

Mendengar hal itu, Gu Xiaoran semakin geram. "Seperti apa pun wajahnya, masih jauh lebih baik dari makhluk hina sepertimu!" balasnya dengan sangat ketus.

"Entah mengapa aku merasa bahwa kamu sangat menikmati ketika kita berdua melakukannya?" cibir Mo Qing lagi. 

Wajah Gu Xiaoran menjadi merah mendengar perkataan itu. Dia segera membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan Mo Qing. Jika dia tetap berada di situ lebih lama lagi, dia malah akan semakin dipermalukan oleh pria itu.

"Jangan lupa mahar untukmu!" seru Mo Qing sambil dengan cepat memasukkan kunci mobil ke dalam saku rok milik Gu Xiaoran.

Benar-benar pria yang menjengkelkan! Batin Gu Xiaoran geram, ingin rasanya dia meneriaki Mo Qing habis-habisan. Wajahnya kini berubah menjadi sangat menyeramkan karena menahan emosinya yang sudah sampai ke ubun-ubun. Dia mengeluarkan kunci mobil itu dari sakunya dan hendak melemparkannya ke arah pria bertubuh tinggi itu.

"Jika kamu berani untuk melemparnya, aku akan memberimu pengalaman mobil bergoyang saat ini juga," ancam Mo Qing tegas.

Mendengar perkataannya, membuat Gu Xiaoran tahu bahwa Mo Qing benar-benar serius akan hal itu. Belum lagi perilakunya selama ini yang selalu berbuat semaunya semakin memungkinkan bagi pria itu untuk mewujudkan perkataannya barusan. Dia merasa saat marah hingga hampir gila saat ini.

Walaupun Han Ke tidak dapat mendengar percakapan mereka, namun dilihat dari gerak-gerik keduanya, jelas dapat ditebak bahwa mereka sedang membicarakan sesuatu yang serius. Tanpa perlu menoleh pun, Gu Xiaoran dapat merasakan tatapan mata tunangannya yang sudah tidak sabar untuk dapat menusuknya hingga mati.

Gu Xiaoran menatap Mo Qing lekat-lekat, lalu tiba-tiba tersenyum dan berkata dengan suara yang cukup keras, "Tuan Muda Mo Qing sangat baik terhadap keluarga Han. Sampai-sampai memberikan hadiah yang begitu berharga untuk kami." Dia mengatakannya dengan nada yang terkesan dibuat-buat.

Namun, bukan Mo Qing namanya jika tidak mampu membalikkan keadaan. "Mobil ini untukmu. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan Han Ke," sahutnya tidak kalah keras dengan nada penuh kemenangan.

Plak! 

Bagaikan satu tamparan lagi mendarat di wajah Han Ke. Gu Xiaoran awalnya bermaksud untuk mengembalikan sedikit dari harga diri tunangannya yang telah terporak porandakan oleh Mo Qing. Namun,apa daya pria tampan itu terlalu pintar dan licik untuk dikelabui seorang amatir seperti dirinya.

Kini wajah Han Ke berubah menjadi merah dan sangat menyeramkan, sementara tubuhnya terlihat gemetar menahan amarah yang melanda dirinya. Namun, dia sadar siapa Mo Qing, orang nomor satu yang mengendalikan seluruh pasar ekonomi. Menyinggung perasaan pria itu sama saja dengan mengajukan surat pengunduran diri dari dunia bisnis.

Gu Xiaoran, pelacur kecil ini memang tidak tahu malu. Namun, Han Ke tahu bahwa paling tidak dia akan dapat memanfaatkan gadis itu untuk menjalin hubungan baik dengan Mo Qing demi kelancaran bisnisnya dan membuatnya lebih sukses di masa depan.

Melihat Gu Xiaoran telah bersiap untuk melemparkan kunci mobil itu membuat Mo Qing cepat-cepat berkata, "Silakan kamu lempar kunci mobil itu. Asalkan kamu melemparkan kunci mobil itu, besok kamu pasti akan mendapatkan berita keluarnya ayahmu dari Shengtang dan berpindah masuk ke penjara." Ancamannya tampak serius.

Melihat wajah marah Gu Xiaoran, membuat sebuah senyum penuh kemenangan kembali menghiasi wajah Mo Qing.