webnovel

Diam juga senyum

*Diam juga Senyum ku Bukan Berarti Tanpa Luka. Sebenarnya Hatiku Meranggas Merintih Melirih Di Bawah Sana*

Nampaknya kita punya definisi berbeda dalam mengartikan cinta. Buatku cinta adalah kekuatan yang mampu menuntun kearah yang tepat, Sementara bagimu, cinta tak lebih dari ucapan yang bisa dikeluarkan tanpa memerlukan pembuktian.

Jika memang kamu peduli, diamku selama ini pasti mudah kau sadari.

Ketika kamu dengan mudahnya mengucapkan "lupain aku kamu pasti bisa" dan kamu mengambil keputusan yang ku anggap itu tak adil . Ketika kau dengan genit flirting di media sosial — yang jelas-jelas bisa dengan mudah kutahu. Juga soal kebiasaanmu menatap layar ponsel ketika aku bersama mu, sementara justru tak terjangkau saat aku membutuhkanmu.

Aku bukan orang yang mudah membagi perasaan hati. Sakit kupilih kusimpan tanpa repot berbagi. Tapi dalam diamku, ada doa yang kusimpan sendiri. Semoga suatu hari nanti kamu tak pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang. Dalam diam aku selalu mengawasimu.

cara mu mempermainkan? Tak sadarkah kau akan diamku yang sebenarnya jadi tameng pilu.

Di matamu bisa saja aku tampak seperti manusia penyabar yang tak pernah mengekspresikan emosi. Memang, selama ini sakit kupilih kusimpan sendiri. Tapi bukan berarti indraku tumpul dalam mengamati. Dalam diam, sesungguhnya segala tingkah lakumu tak pernah lepas dari ujung mata ini.

Kadang aku bertanya, tak sadarkah dirimu bahwa ada luka di hati orang yang selama ini menyenangkanmu? Tak bergetarkah perasaanmu waktu aku memilih menyimpan perih dengan memasang muka pura-pura tersenyum dan mengerti tentang keadaan?

Dalam diam, kau berusaha kupahami. Entah aku yang terlalu bodoh atau memang kau sudah tak punya hati. Tindakan serupa yang mengiris hati terulang tak cuma sekali.

Tapi malas rasanya mengungkit kesalahan dan mengumbar emosi. Membagi keluh pada khalayak bukanlah sifatku. Rasanya itu sama sekali tak perlu. Diam, selama ini sukses jadi tameng pilu.

*Soal meluluhkan hati kau memang ahlinya. Di sisimu aku terombang-ambing dalam biduk yang berisi sedih dan bahagia*

Bersamamu aku selalu bisa tertawa, tapi apa hanya aku satu-satunya yang kau buat bahagia? Dengan mudahnya aku hanyut dalam sikafmu mempercayai bahwa kau memang menginginkan ku. Perasaan yang mulai meragu selalu kembali luluh ketika kamu mulai berseloroh. Senyum kembali mengembang. Perasaan naif kembali datang, menerbangkanku, membuat aku lupa dengan kedongkolanku.

Kamu memang pandai merebut perhatianku, tapi apa kelihaianmu itu hanya kau praktekkan padaku?

Di sisimu senyum dan kesakitan rutin datang bergantian. Dalam sekejap kau bisa membuatku tersenyum, tapi tak butuh waktu yang lama juga kau membuatku kembali terdiam. Kembali hanyut dalam kesakitan. Kembali mengelus dada karena perilakumu yang menyakitkan.Sebenarnya mudah saja untuk meradang demi memaksamu berubah. Tapi bukankah kesadaran yang dipaksakan tak mungkin indah?

Kau selalu berpendapat, kalau ada yang membuatku resah nyatakan saja. Tanpa aku menyatakan kau tak akan pernah tahu, katamu.

Aku tahu tidak adil menyalahkanmu ketika aku berpura-pura tersenyum. Aku bisa saja meradang, memintamu untuk menpertahanku yang mungkin menganggu perasaan mu. Tapi yang kuingin bukan cara macam itu.

Aku tak ingin memaksamu , hanya demi menjaga hatiku agar tak patah. Tak tepat rasanya jika membuat langkah jadi kerangkeng yang lama-lama hanya membuat lelah. Jika pun kau berputar arah, kuingin itu hanya karena hatimu tergugah. Bukan sebab aku yang ingin kau mengubah arah langkah.

Sudah lelah rasanya kepalaku dipenuhi berbagai pertanyaan. Kali ini aku hanya ingin diam sembari meluruskan perasaan.

Mungkin aku memang cemburu, tapi aku terlalu malu untuk mengaku.

Ku akui aku memang terlalu gengsi untuk mengatakan padamu bahwa aku cemburu. Bahwa aku tak suka dengan keadan seperti ini yang liat. Bahwa bukan hanya hatiku yang hancur tapi semua nya sekarang benar benar telah berakhir. Dengan diamku, aku tak ingin menunjukkan kekecewaanku padamu.

Tak pernah kah kau sadar? Yang kau perbuat membuatku tak pernah cukup percaya diri pada diriku. Aku sering mengira apa kau terlalu malu mengakui perasaan cinta kepadaku? apa kau tak pernah merasa keberadaanku di sisimu? Atau mungkin aku memang tak cukup membuatmu bangga?

Doaku sebenarnya sederhana. Kamu bisa mengerti cara menjaga perasaanku, itu sudah cukup melegakan dada

Yang aku ingin tak banyak, kau bisa menjaga perasaanku. dengan tak pernah melakukan itu semua kepada yang lain cukup aku , tentu ingin memiliki cinta yang hanya diberikan untuk ku. Tak ada laki laki yang tak senang diperlakukan sebagai satu-satunya raja di hati perempuan nya. Begitu pula denganku. Permintaanku cukup sederhana. Aku tak perlu menjadi rama yang rela mati demi menyelamatkan mu. Aku juga tak menuntutmu menjadi manusia yang adil. Permintaanku cukup sederhana. Aku hanya ingin kau bisa belajar dari caramu . Membuatku selalu merasa tenang dan nyaman menjadi kekasihmu.

Dengan diam, aku berharap kamu dapat mendengar rintihan hatiku. Aku yang masih percaya kamu mampu mengerti apa yang kurasa . Dalam diamku, kuyakin cinta akan menemukan jalannya.

Dalam diam, aku selalu berdoa semoga tiba saatnya kau jadi lebih dewasa dan memahami yang bisa membuatku terasa lebih hidup.

Aku tetap berharap suaatu saat kamu bisa kembali dengan cara yang indah.

Kata berpisah tak pernah terlintas sedikitpun dalam kepala. Meski kerap kali aku merasa terluka, aku tak pernah ingin berpisah. Di luar sikapmu yang serampangan, kamu perempuan terbaik yang rela menemani dan mengisi hari-hariku. Bersamamu, aku menemukan dunia yang kucari. Kesakitan ini hanya akan kusimpan dalam diam tanpa perlu mengungkapnya padamu atau siapapun. Biar ini menjadi cerita bagi diriku sendiri.

Kekasihku, dalam diam, aku bersujud. Kuuraikan semua piluku dalam keheningan bersama-Nya. Aku optimis ini hanyalah gejolak muda mu yang masih belum terlalu paham tentang rasa. Aku yakin suatu saat kedewasaan akan membawamu sadar. Aku terus berharap ada saatnya kamu membuat diriku merasa lebih berharga. Kelak, kau bisa memperlakukanku seperti raja mu dan membuatku merasa menjadi lelaki paling bahagia di dunia. Dalam diam, aku akan terus berdoa.

Senja alia {} dan cerita yang belum selesai ~