webnovel

Bocah Laki-laki

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Growl!

Ketika Song Tao cepat-cepat datang ke jalan kecil di mana restoran itu berlokasi, tubuhnya sesaat membeku ketika angin berkekuatan besar tiba-tiba bertiup melewatinya. Saat itu, dia sepertinya melihat satu sosok menyedihkan yang terbawa oleh tiupan angin.

"Apa yang terjadi?" Pikir Song Tao ketika dia melihat ke belakang dalam kebingungan. Lalu, dia mendengar suara kencang. Tanah mulai bergetar dan awan debu perlahan naik dari reruntuhan di kejauhan.

Song Tao tiba-tiba merasa ada perasaan dingin yang mengalir ke seluruh tubuhnya.

"Oh, tidak jelek. Melakukannya dengan cara ini membuat segalanya menjadi lebih mudah," kata Bu Fang puas dengan anggukan. Setidaknya lantai batu kuarsit yang baru dibetulkan tidak lagi dirusak oleh kaki depan Blacky.

Ketika Song Tao masih terpana, dua pendekar Raja-Perang berjuang untuk melepaskan diri. Ketika mereka melihat Song Tao, mereka berteriak ketakutan, "Tu . . .Tuan! Cepat lari! Anjing itu . . . terlalu mengerikan!"

Song Tao merasa kecewa. Sesuai dugaannya . . . misi telah gagal. Bahkan empat orang pendekar Raja-Perang tidak mampu membawa pulang Ouyang Xiaoyi dan Yang Chen. Bagaimana dia harus melaporkan hal ini ketika dia kembali?

Namun, Song Tao tidak rela pergi begitu saja. Maka, dia menuju ke arah jalan kecil untuk menghadapi anjing besar hitam yang melemparkan seorang pendekar Raja-Perang dengan satu jentikan kaki depan.

Blacky acuh tak acuh menoleh kepada Song Tao dan memutar matanya ketika melihat penampilannya yang waspada. Ia dengan malas kembali ke depan pintu masuk restoran sambil berjalan berlenggok-lenggok seperti kucing dan kembali tidur.

Sementara itu, Ouyang Xiaoyi menarik Yang Chen masuk ke dalam restoran, sambil mengacuhkan Song Tao yang berdiri di arah masuk ke jalan kecil. Embusan angin dingin bertiup, membawa gumpalan udara dingin.

"Anak nakal, ini adalah tempat yang saya sebutkan, itu . . . restoran bos bau. Walaupun pemiliknya biasa saja, rasa masakannya sangat lezat," kata Ouyang Xiaoyi setelah dia menarik Yang Chen ke dalam restoran.

Ketika Yang Chen menilai interior restoran, pandangan merendahkan muncul di wajahnya yang masih anak-anak. Dia melipat tangannya di depan dadanya ketika dia berkata, "Kamu tadi berbicara tentang tempat kecil yang sempit ini? Perabotannya biasa saja, pelanggannya juga orang biasa . . . Bagaimana mungkin ada masakan enak di sini? Apakah kamu berbohong kepadaku?"

Yang Chen tidak memercayai perkataannya yang tulus? Ouyang Xiaoyi langsung merasa gusar. Dia langsung melotot kepada Yang Chen ketika dia berkata, "Mengapa saya harus berbohong kepadamu? Jika saya benar-benar berbohong, saya akan membuat bos bau meminta maaf kepadamu!"

Di sebelah mereka, Bu Fang sesaat terkejut. Sekelebat rasa bingung muncul di wajahnya selagi dia berpikir, "Mengapa saya harus meminta maaf jika kamu yang berbohong? Di mana logikanya?"

"Hmph! Kamu pikir saya peduli dengan permintaan maafnya?" Yang Chen menoleh ke arah Bu Fang dan tertawa merendahkan. Bu Fang hanya seorang koki di matanya. Apa yang dapat dilakukan seorang koki, terbang ke langit?

"Kamu orang yang tidak peduli, kamu sebentar lagi akan mengerti betapa bodohnya perkataanmu!" Ouyang Xiaoyi menyeringai ketika dia menoleh ke arah Bu Fang dan berkata, "Bos bau, beri saya satu porsi Iga Asam Manis! Kita akan menunjukkan bagaimana rasa kerinduan yang sebenarnya!"

Yang Chen cemberut. ketika pandangannya menyapu ke papan menu yang digantung di dinding, pupilnya berkerut hampir menjadi ukuran biji wijen.

"Apakah harga-harga yang tercantum ini salah? Mengapa harganya dalam kristal? Apakah kamu pikir masakanmu itu adalah obat mujarab?!" Setelah melihat harga-harga di papan menu, Yang Chen tidak dapat menahan diri untuk mengeluh.

Bu Fang hampir otomatis kebal terhadap keluhannya dan tidak bersusah payah menjawab. Lalu mengapa jika Yang Chen mengeluh? Bu Fang tidak akan dirugikan karena keluhannya. Jika Yang Chen akan mencicipi masakannya, dia masih harus memesan . . . Dia masih harus memasukkan harga masakannya.

Dengan kemampuannya, dia merasa percaya diri.

Song Tao tidak mau menyerah, jadi dia pun masuk ke dalam restoran. Dengan sekali lihat, dia menemukan Yang Chen, yang sedang mengekspresikan pandangan penghinaannya. Mata Song Tao bersinar ketika dia berpikir, "Pewaris Keluarga Yang, ini adalah orang penting. Saya harus membawanya pulang bersama saya."

"Apa yang akan kamu pesan, lihat sendiri ke menu." Sebelum Song Tao dapat berkata apa pun, terdengar suara dingin di sebelahnya.

Bu Fang tanpa ekspresi melihat ke arah Song Tao sambil menunjuk menu di belakangnya.

Song Tao sesaat tertegun. Ketika dia menoleh ke menu, lubang hidungnya sedikit melebar dan keluar gumpalan uap . . . Pikirnya, "Sial, ini adalah perampokan di siang bolong! Restoran berhati hitam ini betul-betul layak menyandang reputasinya!"

Namun, dia tidak mau menyerah begitu saja. Ouyang loli yang berkulit cerah dan lembut ada di sana. Tsundere shota1 itu, Yang Chen, berdiri di depannya juga. Jika Song Tao pergi begitu saja, tidak berbeda dengan menolak dua potong Daging Masak Merah yang sangat harum ketika kamu akan mati kelaparan . . .

"Pemilik! Beri saya satu porsi . . . Nasi Goreng Telur!" Song Tao menahan sakit di hatinya ketika dia memesan Nasi Goreng Telur, yang harganya satu kristal per porsi. Hatinya berdarah. Tidak mudah menghasilkan kristal sekarang ini!

Ketika Ouyang Xiaoyi mendengar apa yang dipesan Song Tao, dia langsung memandang rendah padanya. Dia mendengus penuh penghinaan dan berkata, "Bos bau, cepat buatlah pesanan saya, Iga Asam Manis yang harganya lima puluh kristal per porsi!"

Sebagai putri dari Keluarga Ouyang, dia tidak kekurangan kristal!

"Bagaimana denganmu? Apa yang ingin kamu pesan?" tanya Bu Fang sambil memandang Yang Chen.

"Karena dia telah memesan, maka beri saya satu porsi . . . Arak Kendi Giok Hati Es," kata Yang Chen dengan kepala terdongak tinggi.

Ujung mulut Bu Fang melebar ketika dia menoleh ke arah Yang Chen dan berkata, "Anak-anak dilarang minum alkohol."

Tubuh Yang Chen sesaat membeku. Matanya yang kecil melebar ketika dia langsung melihat ke mata Bu Fang, yang membalas tatapannya tanpa ekspresi. Setelah beberapa saat, Yang Chen mengalihkan tatapannya kalah . . . Dia jengkel sekali!

"Lupakan, beri saya satu porsi Daging Masak Merah!"

"Baiklah, mohon tunggu sebentar." Bu Fang mengangguk sebelum berbalik menuju ke dapur.

Song Tao berhati-hati mencari tempat duduk. Matanya terus-menerus menilai keadaan sekitarnya. Di pintu masuk ke dapur, dia melihat satu sosok robot . . . Apakah itu adalah boneka restoran yang mampu berhadapan langsung dengan pendekar tingkat tujuh Malaikat-Perang?

Ketika kepala Whitey yang bulat tiba-tiba berputar dan mata mekaniknya bertemu mata Song Tao, dia cepat-cepat mengalihkan pandangannya dengan penuh ketakutan.

"Hmph! Jika rasa masakan di sini tidak enak … Saya pasti akan merendahkan tempat ini! Berani sekali kamu memberi harga yang tinggi sekali terhadap makanan yang rasanya tidak enak! Saya juga akan menyebarkan berita ini ke seluruh kota kekaisaran supaya semua orang tahu bahwa tempat ini adalah tempat yang penuh kepura-puraan!" Yang Chen berseru kekanak-kanakan.

Ouyang Xiaoyi memutar matanya. Dia terlalu malas untuk peduli dengan bocah laki-laki ini. Saat itu, dia hanya ingin makan masakan bos bau. Setelah tidak makan selama satu hari, dia merasa sangat lapar . . . Bahkan berat badannya turun!

Yang Chen masih berbicara sendiri. Tidak lama kemudian, keharuman daging yang pekat berembus ke luar dari dapur.

Wangi daging perlahan berembus-seperti sehelai kain sutra yang membelai wajah mereka-membawa mereka terbang tinggi ke awan. Hidung Ouyang Xiaoyi yang elok mendongak ke atas ketika dia menghirup aroma daging dengan serakah.

Aroma ini! Ini adalah aroma bos bau!

Setelah beberapa saat, terlihat sosok berjalan dari kegelapan dapur. Jari-jari Bu Fang yang langsing memegang piring porselen yang berisi Iga Asam Manis berwarna oranye kekuningan, yang memancarkan keharuman dengan warna cerah bercahaya. Uap panas, bersamaan dengan keharuman yang pekat, dipancarkan dari piring.

Ouyang Xiaoyi sudah tidak sabar lagi untuk mulai makan. Matanya yang lebar langsung memandang Bu Fang.

"Ini Iga Asam Manismu, makanlah perlahan," kata Bu Fang sambil meletakkan piring itu di hadapan Ouyang Xiaoyi lalu menepuk kepalanya.

Lalu, dia kembali ke dapur dan mulai masak makanan lain.

Iga Asam Manis memiliki keharuman yang memikat. Wanginya saja sudah menyebabkan Yang Chen, yang terus-menerus mengeluh sepanjang hari, memasuki kelenaan. Matanya langsung melotot ke arah daging berwarna oranye kekuningan.

Bahkan Song Tao tidak dapat menahan diri untuk tidak tertarik dengan aroma itu. Namun, dia lebih memikirkan bagaimana menculik kedua anak nakal itu ke luar dari restoran.

"Oh . . . tanpa pertarungan," pikir Song Tao takut ketika dia menoleh ke arah Whitey, lalu Whitey sekali lagi memutar mata mekaniknya ke arah Song Tao.

Next chapter