Sari jatuh bersimpuh di hadapan orang yang selama ini dia kira adalah orang tua kandungnya.
"Mama, Papa maafkan Sari. Sari sudah melakukan dosa besar."
Om Wisnu juga Mama Rani sontak bisa dibuat bernapas lega saat apa yang sedari tadi mereka takutkan bukanlah kenyataan yang sebenarnya akan terjadi.
Tapi hal tersebut bukanlah sesuatu yang bisa membuat sepasang paru baya itu bisa bernapas penuh kelegaan.
"Sari," panggil Mama Rani dengan sangat lembutnya seraya mengelus rambut hitam pekat milik Sari.
Namun, yang ditanyai seolah sedang menulikan telinganya.
Sari terus saja terisak pilu. Mama Rani bisa merasakan kalau gamis bagian pahanya tampak basah karena air mata dari sang menantu.
Ayu yang berada paling dekat dengan sang kakak. Ikut turun dan mengelus punggung sang kakak dengan gerakan naik turun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com