Drrt ... Drrrt ... Drrrt ...
Ponsel milik Sari berdering begitu nyaring, memberi jeda antara keduanya.
Sari dan Akbar bersitatap dalam diam, sekujur tubuh mereka rasanya mendadak beku. Yang menelpon Sari adalah Mama Kinanti. Jantung keduanya seperti ingin terlepas saat ini juga.
Dari sorot mata Akbar, Sari bisa menangkap sorot ingin dikasihani. Sari menjawab telpon dari tante kesayangannya itu tanpa memperdulikan Akbar, namun sebagai sahabat Ayu yang juga dekat dengan keluarga Ayu pasti Akbar sudah mengenal sifat seorang Sari Indah Purnama yang tidak tegaan terhadap orang tua.
"Assalamu alaikum, Tan," ujar Sari setelah menggeser icon hijau di ponselnya.
Sari bagaikan memiliki kepribadian ganda tadi dia histeris setelah rahasia besar tentang Ayu terkuak dan sekarang dia bersikap tenang seolah tanpa beban sama sekali.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com