Bab 33 - Mengapa, San?

Atma mencium gelagat butuk saat San mengatakan ingin berhenti kuliah dari kampusnya. Lalu pindah ke Jogja sana untuk kuliah di kampus lain sekaligus meneruskan perjalanan seni bersama Renjana Laksono. Atma mengetuk pintu kamar San, tampak tak ada respons dari dalam. Seperti yang Atma sadari sejak San datang dengan membawa tas dan segala macam peralatan kuliahnya. Seperti orang mudik, begitu pikirnya.

“San, ada Wira!” teriak Atma sembari menoleh ke jendela tempat di mana Wira berdiri sembari bersandar memegangi kanvasnya yang hendak dibawa ke Jogja oleh rekan Atma.

“Biar aku aja, Paman.” Wira melangkahi Atma. Diketuk pintu kamar San olehnya, tetapi sama saja tidak ada jawaban. Dengan sedikit dorongan, Wira dobrak pintu kamar San. Tampak keadaan kamar San gelap gulita. Seberkas cahaya di sudut ruangan membuat Wira urung untuk mendekat. “Paman tunggu di luar aja, biar aku urus San. Jangan masuk sebelum aku perintahkan, ya? Aku mohon.”