Teror

Tania merasa dirinya seperti dikejar-kejar dengan sosok yang sangat menyeramkan. Dia sangat ketakutan sekali Bahkan dia selalu saja bersembunyi meringkuk di sebuah pojokan kamarnya. Semakin hari dia merasa jiwanya tak tenang. Tatapan kedua matanya terlihat begitu sangat ketakutan. Dia juga mendengar sebuah suara langkah kaki yang begitu sangat cepat sekali. Dia merasa detak jantungnya tidak beraturan sama sekali.

Tok!Tok!Tok!

Tania pun mulai berteriak dengan secara histeris.

"Pergi!"

Teriakan Tania terdengar berulang kali. Namun terlihat begitu sangat kacau sekali. Dia berusaha untuk mengontrol emosinya Namun kedua tangannya terlihat begitu sangat tremor. Dia berusaha untuk melawan rasa takutnya. Mendadak dia melihat sebuah bayangan hitam yang melesat begitu sangat cepat sekali. Biasa akan membungkam mulutnya karena dia tidak bisa sama sekali berteriak meminta tolong.

"Tania!"