Di luar rumah kontrakan Rebecca sudah ada Nathan. Dia sudah menunggu hampir setengah jam yang lalu. Karena dia ingin sekali untuk mengantar jemput Rebecca. "Aku tidak ingin sama sekali kehilangan sosok Rebecca untuk yang kedua kalinya." Katanya bersumpah serapa dalam hatinya. Dia tahu bahwa sebenarnya Rebecca sangat mencintainya. Namun di sisi lain dia tidak ingin sama sekali Jika persahabatannya itu dinodai oleh cinta. Karena cinta akan memilih takdirnya.
Gladys menghampiri Nathan yang sedang duduk di teras. " Oh ya kalau kamu belum sarapan, Bagaimana kalau kita sarapan bersama. Sambil Kamu nunggu Rebecca. "Katanya sambil tersenyum.
"Baiklah Kak Gladys, Aku tidak akan pernah menolak. Oh ya gak Gladys Pasti lupa dengan aku yang dulu rambutnya plontos dan sedikit botak." Kata Nathan sambil menatap wajah Gladys. "Apakah Gladys ingat kalau aku ini adalah teman sekolah waktu smp-nya Rebecca."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com