webnovel

Hal Baru Dan Dari Semua Hal Yang Aku Percaya Ternyata Semuanya Palsu

Semua Hal Baik Tidak Selalu Berakhir Baik

Sinopsis : Sebuah Skenario Tuhan Yang Tak Pernah Di Duga duga. Kepalaku, Pikiranku, Tanganku Hingga kakiku, Semuanya percaya semua akan baik baik saja, Sampai aku lupa bahwa semesta tak akan pernah salah menuangkan porsi kekecewaan.

Bagian 1

Hal Baru

Semua dalam buku ini adalah hal baru, Hal hal yang belum ku temukan dari semua orang yang singgah sebelum kamu.

Prasangka mengenalmu tumbuh positif di awal cerita, Kian tertata rapi dalam pikiranku. Sampai pikiranku yang membunuh diriku sendiri

Percaya akan semua hal yang pernah terucap olehmu adalah hal yang selalu aku lakukan setiap kali aku mendengar semua perkataan darimu.

Meski banyak orang yang melihat biasa saja, Kamu selalu istimewa.

Yang tepat? Bukan yang pertama ataupun yang terakhir, Bahkan yang sempurna sekalipun. Namun ia adalah orang yang tak pernah tergantikan.

Apa perpisahan selalu menjadi bentuk di ending cerita? Apa asing dan tak saling mengenal akan selalu menghiasi ketika semuanya benar benar selesai? Apa semuanya bisa di sebut selesai jika cerita itu belum pernah di mulai sekalipun?

Bagian 2

Dari Semua Hal Yang Aku Percaya Ternyata Semuanya Palsu

Dari hal hal kecil aku mulai percaya, Bahwa ketika semua hal itu baik baik saja maka yang lainnya pun begitu, Namun kenyataannya tidak selalu sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Suaranya membuatku selalu bangun, Tidurku terlelap cepat, dan sebuah hadirnya selalu membuatku ingin tetap hidup.

Menjelaskan semua hal tentangmu pada dunia adalah caraku untuk menganggapmu sebagai orang teristimewa yang pernah aku temukan dalam alam semesta.

Pada akhirnya aku sendiri yang harus membawa pulang kembali perasaan ini sendirian.

Cara pandangku pada dunia berbeda lagi, Bahwa semua hal yang memang awalnya baik baik saja pun dapat hancur sekeping kepingnya.

Sebelum semuanya berakhir secepat ini, Aku pernah menganggapmu adalah opsi terakhirku. Seperti tumbuhan yang selalu membutuhkan akar yang kuat untuk tumbuh.

Dari banyaknya semua cerita, Cerita yang ku anggap semuanya baik baik saja adalah cerita yang menyisahkan paling banyak luka.

Tak mengapa berantakan, Terimakasih telah singgah meski sesaat.

Tidak semua perasaan harus selalu bersama dengan pemiliknya.

Sempat untuk terakhir kalinya aku melihat hal yang tidak pernah aku inginkan bahkan kejadian itu mendadak berlinang di kepalaku sampai pada akhirnya aku sadar, Semua hal memang tidak selalu bisa kita kontrol dengan pikiran kita sendiri.

Jalannya adalah harus berproses dengan rasa sakit dan kembali sembuh.

Ternyata dari semua hal yang pernah aku percaya dan aku anggap berharga menjadikan kepulanganku masih terasa pahit, Bahkan masih menyisakan sakit.

Semua harapanku pupus setelah aku tau, Kamu tidak pernah sedikitpun menyayangiku tapi kamu hanya menghargaiku.

Jalanin kehidupan seperti biasanya, Kamu dengan kehidupanmu dan aku dengan kehidupanku

Walaupun sebentar kamu juga pernah hadir dan menghias ceritaku, Meskipun  pada akhrinya yang tersisa hanya rasa sakit.

Hadiah dari Tuhan yang paling terlihat hanyalah kekecewaan.

Bangun!!

Kehidupan akan tetap berjalan meskipun kamu tersakiti.

Skenario Tuhan yang memang sudah di buat, Mungkin ini adalah jalan yang paling terbaik menurut Tuhan, Berpisah.

Kelu rasanya, Bila semua hal harus kembali menjadi hal yang biasa saja

Kamu akan kehilangan semua hal dariku, Hal hal yang mungkin kamu tak akan pernah temukan pada orang lain.

Kamu adalah hal ter-rumit yang pernah aku pahami.

Belajar untuk tidak menjadi benci setelah ini, Setelah pertemuan ini berakhir menjadi sebuah perpisahan.

Kemana kamu harus pergi? Dan kemana kamu harus pulang?

Skenario Tuhan yang tak pernah di duga duga, Bahkan setelah merasakan bahagia pun kecewa akan tetap selalu ada.

Kadang memang benar, Rasa sakit adalah rasa yang tidak pernah di ceritakan pada siapapun

Kamu akan tau rasa sakit jika kamu bahagia.

Bahkan setelah hilangmu aku tidak lagi merasakan keberadaanku yang sebenarnya sebenarnya, Kita seperti orang asing lagi yang bertemu dalam suatu tempat, Saling diam dan pura pura tak mengenal

Setelah hari itu, Aku kehilangan semua hal lagi. Setelah aku sadar bahwa semua yang ku lakukan sudah tidak ada artinya lagi di depan matamu

Tak mengapa aku bereskan ini semua meski pada akhirnya aku akan terluka juga

Apa yang kamu cari dari manusia yang penuh banyak luka?

Apa yang kamu cari dari semua manusia yang penuh luka?

Sangka tak menyangka kepergianmu kali ini memang benar benar membuatku redup, Hampir tak hidup.

Meski semuanya rumit, Meski semuanya harus kembali seperti pada awal lagi. Kita hanyalah orang asing yang di pertemukan oleh waktu, Dalam kurun waktu dekat semesta memisahkannya kembali.

Kita adalah dua orang egois yang selalu menginginkan keinginannya sendiri sendiri, Memaksa semuanya harus berjalan sesuai pemikirannya. Hingga pada akhirnya pemisahlah yang jadi pemenangnya.

Pada akhirnya? Aku harus terbiasa lagi. Aku harus kehilangan semua hal yang pernah aku buat bersama denganmu, Dan aku harus melupakan semua itu, Bersama kenangan yang larut di dalamnya.

Ntah apa yang aku pikirkan semalam, Serasa semuanya benar benar hilang dan selesai. Bahkan semuanya benar benar kembali pada cerita awal, Aku harus terbiasa dengan kehilangan.

Sebelum semuanya menjadi hal yang biasa saja, Dulunya di mataku kamu adalah sosok paling sempurna.

Bersama, Berdua denganmu mungkin dulunya adalah hal yang pernah aku inginkan, Namun sekarang semuanya hanya angan. Kita sudah benar benar beranjak pada kepergian.

Lagi dan lagi aku harus melanjutkan kisahku sendiri. Terimakasih telah menemani perjalananku, Meski hanya sesaat darimu membuatku belajar.

Disaat semuanya benar benar selesai, Sedihku dan bahagiaku bukan lagi tentangmu

Kalau memang benar tujuan kamu bukan di aku, Kamu ga seharusnya mengajakku untuk berjalan jalan sampai sejauh ini.

Kalau kamu mencintaiku, Bayangan orang barumu itu tak akan pernah muncul di dalam ceritaku.

Sekeras apapun aku berjuang mendapatkanmu, Jikalau bukan aku yang kamu mau? Untuk apa?

Apa kita sama sama jahat? Apa kita sama sama ngerasain sakit? Apa kenangan kemarin terlalu pahit untuk di tinggalkan? Apa di ceritaku dan ceritamu kita adalah penjahat?

Sampai ketemu di lain waktu, Semoga kita masih bisa bertemu di garis terakhir takdir

Perjalanan ini sangat melelahkan, Aku hanya ingin beristirahat dari semua hal hal yang pernah menyerang pikiranku sendiri.

Terimakasih telah mengajakku jalan sampai sejauh itu, Salahku yang terlalu menikmati perjalanan itu, Hingga kala ketika kamu menghilang aku benar benar seperti sedang dalam kegelapan

Meski hilang, Kita akan tetap berdiri di dunia yang sama. Bedanya kita kembali menjadi asing lagi.

Apa hal paling pahit dalam hidup selain sebuah perpisahan?

Tempatnya akan kembali kotor, Banyak pecahan kaca yang jatuh, Kursi yang berantakan dan meja yang kakinya hilang satu. Mungkin untuk beberapa saat tak akan orang yang masuk di dalamnya. Bahkan orang orang takut untuk masuk, Takut akan terkena serpihan serpihan kaca yang telah jatuh. Memang benar, Seseorang yang sebelumnya datang mengobrak abrik tempat tersebut. Merangkah kembali membereskan itu semua, Tangan yang sudah benar benar terluka pun harus mengambil satu persatu serpihan kaca. Darah bercucuran, Air mata membasuh dalam pipinya. Ia menangis sampai berbulan bulan.

Ternyata di balik hilangnya kamu, Ada dua insan yang sekarang sedang merasakan bahagia. Kamu pemenang di antara mata yang melihatmu dari awal.

Siapa sangka jika semuanya akan berakhir seperti ini? Siapa yang mengira semuanya akan berjalan baik baik saja? Bagaimana rasanya di patahkan oleh ekspetasi sendiri? Patah sepatah patahnya, Hancur selebur leburnya dan sembuh ntah sampai kapan.

Andai kamu tau bagaimana rasanya di tinggalkan, Dan bagaimana sakitnya melihat seseorang bahagia tanpa menggenggam di sampingnya.

Merangkak bersama, Berjalan Berdua Dan berlari tak searah pulang pada rumah yang berbeda.

Sedekat apa kita kemarin? Sedalam apa kita merasakan? Sepanjang apa tangan kita untuk saling merangkul dan merangkak? Secepat apa kita berpisah?

Tentang rasaku? Apa kamu pernah memikirkan itu?

Tentang rasaku yang benar benar kau buang jauh. Tentang bagaimana caraku mengajarimu tanpa lelah. Tentang semua hal yang pernah ku berikan kau anggap semuanya hilang, Jahat.

Egomu lebih penting di banding diriku.

Ternyata Kisahmu masih berlanjut di buku yang berbeda.

Padahal kita cuma di paksa buat terbiasa, Tapi ternyata sesusah itu ya?

Bahkan suatu hal yang kamu bencipun dari diriku tak kan pernah kamu temukan pada orang lain.

Pada akhirnya, Kita tak sejalan. Tak sesuai harapan bahkan kisah kita berakhir menyakitkan.

kamu telah menemukan sempurnamu jauh terlebih dulu di bandingku. Ternyata dalam kurun waktu dekat aku menyadari, Kalau hubungan ini sudah tidak bisa di lanjutkan lagi.

Aku jauh lebih menyadari itu, Ternyata rasaku salah tempat lagi. Ku kira kamu akan membantuku untuk bangun lagi, Ternyata kamu membuatku jatuh sejatuh jatuhnya.

Setidaknya kita pernah ada di dalam buku yang sama, Meskipun pada akhirnya tokohnya akan berganti dan berbeda. Walau sekejap, Kita pernah di satu tempat yang sama.

Setelah cerita kita usai di hari ini. Ku harap kita akan bertemu lagi. Kit tak akan berteguk sapa lagi. Dan tak akan pernah saling bertanya lagi.

Perpisahan selalu menjadi opsi paling bagus untuk ending di dalam cerita, Tapi terkadang opsi yang bagus bukan berarti mudah untuk di terima.

Kita bertemu di titik itu, Dan aku dan kamu saling pergi. Aku berharap di lain waktu lagi kita tak akan bertemu di satu titik itu lagi, Karena kita sudah bukan siapa siapa lagi. Melainkan kita adalah orang asing yang bertemu di suatu tempat.

Bagaimana jika tidak dengannya? Bagaimana jika semesta mempunyai pilihan tersendiri yang lebih baik dari sebelumnya?

Selamat menempuh perjalanan baru. Aku pun juga begitu.

Egois rasanya kalau semua rasa harus jatuh ke tangan pemiliknya. Kadang manusia lupa dengan pola pikirnya sendiri.

Emang seharusnya awalnya kita engga perlu kenal, Engga perlu cari tau hal hal yang emang engga perlu. Kadang emang kita engga bisa menerima kenyataan semulus itu. Hal yang di anggap semesta baik kadang di mata manusia adalah hal paling buruk.

Kita bisa saling menyembuhkan, Tapi untuk sejalan dan sepemikiran? Kita engga akan bisa.

Kita semua sama sama manusia yang penuh luka, Bahkan untuk di bilang saling menyembuhkan itu sangat sulit, Karena manusia punya pemahaman dan pemikirannya sendiri sendiri.

Aku tak menyesali itu. Perlahan aku tak merasa semuanya sia sia, Aku paham jika kebahagian yang paling besar adalah ketika kita bisa melihatnya bahagia meskipun bukan dengan kita.

Terkadang perpisahan benar benar mengajarkan kita untuk selalu terbiasa, Nyatanya di paksa harus berpisah adalah hal yang paling pahit dalam kehidupan.

Begitu banyak hal yang terjadi kemarin. Begitu banyak hal mengagetkan yang terjadi sebelum selesai. Bahkan ketika cerita itu belum benar benar di mulai, Kamu lebih memilih untuk melanjutkan ceritamu sendiri di buku yang lain.

Ternyata makna kata dari kita adalah sesuatu hal yang tidak bisa berjalan sesuai rencana dan kedua pola pikir yang saling bertimpangan, Keduanya tidak saling ingin bersama. Tak ada tiang untuk saling menguatkan lagi, Tak ada tangan untuk saling merangkul lagi. Patah kaki merangkak, Ia pun memilih tuk lari.

Singgahmu yang hanya sekejap begitu mengajarkanku tentang sebuah keindahan senja. Sesuatu yang indah ternyata akan tetap pergi juga.

Silahkan berlari sejauh apapun yang kamu mau, Aku sudah lelah untuk mengajarimu caranya untuk berdiri.

Aku tak menunggu apapun darimu setelah ini. Aku tak akan mengganggumu lagi setelah lembaran lembaran itu sudah tidak bisa kita lanjutkan lagi. Sekarang kita hanyalah dua orang yang pernah mengenal namun gagal menjalin sebuah cerita, Hingga lembaran lembaran itu tak akan pernah menjadi buku.

Aku gabisa boong kalo semuanya ini nyakitin, Tapi aku terlalu egois, Aku egois kalo aku bilang semuanya nyakitin padahal harapanku sendiri yang terlalu tinggi. Dan hal itu yang ngebuat aku sejatuh jatuhnya.

Ternyata ga sama kamu aku tetap bahagia, Sebegitu adilnya semesta.

Aku pernah mengira kita akan sekuat itu sampai cerita kita berakhir, Aku pernah mengira jika kita adalah dua orang yang akan selalu berjalan sejajar beriringan. Aku pernah mengira jika kita akan selalu sama sama sampai tiba di titik akhir cerita, Tapi pikirku terlalu jauh dan salah kaprah. Aku lupa akan rasa senang perasaan manusia itu bisa dengan cepat berubah.

Jika perpisahan itu benar benar ada, Jika asing kembali dan menjadi orang lain lagi adalah akhir dari semuanya, Aku rela untuk menghentikan ceritaku, Demi melepaskannya yang terus menerus ingin berlari tanpa henti. Langkahku yang tak pernah seiringan denganmu, Tanganku yang terlalu jauh untuk merangkulmu, Dan tujuan terakhirmu yang bukan berhenti di tempat peristirahatanku.

Setelah kehilanganmu, Setelah kepergianmu aku rasa itu semua cukup. Itu sudah benar benar cukup. Cukup untukku merasa bersyukur, Bersyukur bisa mengenalmu, Bersyukur bisa berbahagia meskipun sebentar, Bersyukur bisa sama sama, meskipun pada akhirnya berpisah.

Jangan pernah menawarkan untuk pulang ataupun kembali, Karena beberapa perjalanan memang tidak meminta untuk putar balik.

Ini terlalu menyakitkan, Aku menyerah. Lanjutkan kisahmu sendiri, Aku selesai.

Dan ternyata ga ada bab selanjutnya.