webnovel

Bukan Saatnya untuk Kembali

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Kau tidak pernah mencuci piring?" Lu Man memasuki dapur.

"Ini adalah pertama kalinya. Yakinlah, kesalahan seperti ini tidak akan terjadi lagi." Sekarang Pei Xiuyuan sudah mengerti, jadi dia tidak akan memecahkan piring lagi.

"Cuci tanganmu dan keluarlah, aku akan membersihkan sisanya." Lu Man memintanya pergi dari sana. Dia menyesal karena membiarkan Pei Xiuyuan membersihkan.

"Maaf karena sudah memecahkan piringmu." Pei Xiuyuan meminta maaf. Ia mengira bahwa Lu Man marah padanya karena telah memecahkan piring itu.

"Satu piring bukanlah apa-apa, tapi untungnya kau tidak terluka!" 

Ternyata Lu Man khawatir jika Pei Xiuyuan terluka.

"Jika kau tidak pernah melakukan, kenapa harus memaksakan diri melakukannya?" kata Lu Man. 

"Kalau istri memasak, jelas suami yang akan membersihkan piring." 

Setelah selesai membersihkan piring, mereka beristirahat. Suasana terasa canggung.

"Ayo berkemas!" kata Pei Xiuyuan.

"Berkemas? Mengepak barang?" Lu Man tercengang.

"Ambil barang-barangmu dan pindah ke rumah kita." Pei Xiuyuan datang pagi-pagi ke sini untuk menjemput Lu Man. Bahkan ia mengambil cuti untuk membantunya pindah rumah.

"Itu..." Meskipun perlahan-lahan Lu Man menerima kenyataan bahwa dia sudah menikah, tapi dia tidak berencana untuk tinggal bersama Pei Xiuyuan.

"Ada apa?"

"Bisakah kau memberiku waktu beberapa hari? Aku perlu menyesuaikan diri," kata Lu Man.

"Jika kau tinggal di sini terus, kau tidak akan pernah bisa membiasakan diri hidup bersamaku." Pei Xiuyuan bisa memberinya waktu untuk beradaptasi, tapi mereka tidak boleh berpisah.

Kata-kata Pei Xiuyuan memang masuk akal, dan Lu Man tidak bisa membantahnya.

"Kalau begitu, bolehkah kita diskusi?"

"Boleh."

"Status kita berdua tidak cocok, dan pernikahan kita terlalu terburu-buru. Aku rasa kita harus lebih... lagi pula… lagi pula..." Lu Man tidak tahu harus berkata apa.

"Apakah kau ingin berpisah? Kau sangat tidak bermoral jika melakukannya." Pei Xiuyuan hanya tersenyum kecil.

Senyuman itu begitu indah, tapi Lu Man malah merasa tertekan sampai-sampai ia berkeringat dingin.

"Tidak, aku tidak bermaksud begitu! Aku hanya... hanya khawatir kalau kita tidak cocok." Latar belakang mereka berdua sangat berbeda, dan mereka baru saling mengenal. Bagaimana caranya melanjutkan pernikahan ini?

Pei Xiuyuan merasa lega, karena Lu Man tidak bermaksud untuk bercerai, "Kau tidak mencobanya, bagaimana kau tahu kita cocok atau tidak?"

"Kita tidak saling mengenal."

"Kau tidak akan pernah bisa mengenal jika kau tidak memberiku kesempatan."

Kata-kata Pei Xiuyuan sangatlah masuk akal, dan Lu Man benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Lu Man terdiam dan menundukkan kepalanya.

Perlahan-lahan, Pei Xiuyuan perlahan-lahan mengangkat kepala Lu Man agar dapat menatap langsung ke arahnya.

"Lu Man, pernikahan kita memang terlalu mendadak, tapi aku serius dengan pernikahan kita. Kita sudah menikah, dan kau adalah istriku yang sah. Tidak peduli karena apa kita menikah, tapi pernikahan ini akan berlangsung seumur hidup. Jadi, bagaimana kalau kita saling bekerjasama untuk mempertahankan pernikahan kita?"

Matanya begitu fokus dan serius hingga membuat Lu Man hampir terjerumus ke dalam matanya.

"Kita tidak saling mencintai..." Sebelumnya, Lu Man hanya berpikir bagaimana caranya agar dapat menikah dengannya, tapi ia tidak pernah berpikir bagaimana caranya untuk melanjutkan pernikahan mereka. Sekarang dia harus mulai memandang pernikahan mereka dengan serius. Dia sangat tidak yakin tentang pernikahan dengan tujuan tertentu.

Kata-kata Pei Xiuyuan benar, pernikahan harus berlangsung seumur hidup. Tapi, bagaimana mungkin dua orang asing ini bisa menjalaninya seumur hidup? Bagaimana caranya untuk hidup bersama?

"Apakah pernikahan orang-orang yang saling mencintai selalu bahagia?" Pei Xiuyuan bertanya kembali.

Kata-kata Pei Xiuyuan mengingatkan Lu Man tentang Mu Yunhai, pria yang dia pikir akan hidup seumur hidup dengannya.

Tiba-tiba, Lu Man merasa bahwa itu masuk akal! Sebelumnya dia terlalu banyak berpikir. Memangnya kenapa jika saling mencintai? Apakah sebuah pernikahan pasti bahagia jika keduanya saling mencintai? Orang zaman sekarang sangat terbuka. Setelah menikah, mereka juga bisa bercerai. 

Tiba-tiba Lu Man tersenyum cerah, "Tolong bantu aku menjalani kehidupan pernikahan kita!"

Senyuman Lu Man begitu cerah dan indah hingga Pei Xiuyuan tidak bisa menahan dirinya. 

Ketika Pei Xiuyuan bertemu dengan Lu Man, ia tak bisa mengendalikan dirinya. Dia tidak bisa menahan diri untuk mendekatinya dan memakannya.

Lu Man tidak menghindar. Pei Xiuyuan adalah suaminya. Jangankan sebuah ciuman, kelak mereka juga akan bercinta.

Jadi, jika Lu Man tidak terbiasa dengan itu, dia harus mencoba menerimanya.

Dia menutup matanya perlahan.

Ciuman itu tidak sulit untuk diterima seperti yang dia pikirkan.

Bahkan ia merasa sedikit linglung.

Tiba-tiba, Hou Qingqing kembali dari luar.

"Maaf, aku tidak sengaja! Aku tidak melihat apa-apa!" Dia cepat-cepat berbalik dan tidak lupa untuk menutup pintu.

Meski begitu, Hou Qingqing sudah memecahkan suasana di ruangan itu.

Lu Man langsung mendorong Pei Xiuyuan. Wajahnya memerah seperti tomat yang matang.

Pei Xiuyuan cukup kesal. Temannya ini benar-benar pandai dalam memilih waktu!

Hou Qingqing meninggalkan rumah ini agar mereka lebih leluasa. Tiba-tiba, pintu terbuka dan Lu Man mengeluarkan kepalanya.

"Apa yang kau lakukan? Masuk dan lanjutkan. Aku akan segera pergi. Aku tidak akan kembali jika kau tidak memintaku kembali!" Hou Qingqing mendorongnya masuk ke dalam rumah. 

Lu Man berseru, "Kau benar-benar teman baikku! Sangat perhatian!"

"Memang harus begitu!"

"Sudahlah, jangan main-main, masuklah!"

"Apa yang akan aku lakukan di dalam? Meskipun aku tertarik dengan siaran langsung, tapi aku tidak berani menontonnya!"

"Bisakah kau memikirkan hal yang normal-normal saja?"

"Aku tidak berpikir yang aneh-aneh!" Seorang pria dan wanita berada di satu ruangan dan berciuman, apa lagi langkah selanjutnya? Pasti mereka akan bercinta!

"Masuklah sekarang!" Lu Man sudah kesal. Dia langsung menyeretnya masuk.

Pei Xiuyuan berdiri di ruangan itu. Meskipun dia tersenyum dengan elegan dan sopan, tapi Hou Qingqing bisa merasakan dendam darinya!

"Pei Xiuyuan, aku benar-benar minta maaf! Aku merusak momen kalian!" Hou Qingqing memukul wajahnya dengan pelan beberapa kali. Dia menyadari bahwa dia memang salah memilih waktu!

Next chapter