webnovel

2

"kutentukan peranmu malam ini Ella. kau berperan menjadi seekor betina, bersembunyi lah betina kecil karena Sang jantan ini ingin memilikimu seutuhnya." Stefan menarik Ella untuk jatuh ke bawah ranjang. ia akan memulai perannya dan Ella harus mengikuti alurnya.

Ella terjatuh dahinya terkantuk ubin yang dingin. ia bangun dan mencoba menjauh dari sisi ranjang mengabaikan rasa sakit di dahinya.

Stefan terduduk di ranjangnya. melihat semua gerak gerik Ella, tidak ada satu inci pun dari tubuh Ella yang terlewat untuk dinikmatinya.

Rambut merah alami milik Ella bertebaran menutupi sebagian wajah nya. Stefan masih bisa melihat mata milik Ella yang begitu indah dengan warna biru yang menghiasinya. hidung dan bibirnya pun tidak kalah cantiknya.

Hidung mancung nan mungil dengan bibir merah tipis yang begitu menggoda. siapapun pria yang melihatnya pasti tergoda untuk mencicipinya.

"Mendekat" titah Stefan.

Ella tidak langsung menurutinya. ia begitu ragu untuk mendekatinya karena rasa takut yang luar biasa.

Stefan menahan diri untuk tetap di posisinya sekarang agar ia tidak gegabah menarik Ella dan memasukinya sekarang juga. ia masih ingin bermain main dan menunggu kenikmatan yang lebih dari Ella walau harus menunggu sedikit lebih lama.

" merangkak dan mendekatlah Ella." Stefan kembali mengeluarkan titahnya dan sekarang lebih penuh penekanan.

Ella menurutinya dan segera merangkak untuk mendekati Stefan. ia tidak mau kalau kejadian lalu terulang lagi karena Ella yang takmengikuti perintah Yang Mulia Raja.

Kini ia telah berada di antara kedua kaki Stefan. Ella menatap wajah Stefan dengan sendu.

Stefan mengusap bibir merah milik Ella dengan kasar. ia tidak bisa menahannya lagi.

Alih alih mencium Ella. Stefan malah menyingkap kain putih berbentuk celana yang menutupi miliknya sekali sentak. ia meninggalkan selembar kain putih yang tidak cukup untuk menutupi miliknya dari gejolak panas tubuhnya yang di ciptakan Ella.

Ella menyapukan matanya ke tubuh Stefan yang begitu indah. Tubuh yang dipenuhi keperkasaan yang mencolok dan terpahat indah. Dan mata Ella terpaksa jatuh ke kain putih itu karena Sang pemilik yang memaksa Ella untuk menatap ke arah sana. Ella hanya diam sambil menatapnya polos.

"Ngh.." lenguh Stefan saat merasakan urat birahinya menegang karena menahan sakit di kejantanannya.

Stefan tidak bisa menahannya lagi ia segera menyingkap selembar kain putih itu hingga jatuh kebawah.

Ella memekik kaget saat benda panjang nan keras itu mengacung tegak ke arahnya. ia tidak tau maksud dari Stefan menunjukan miliknya kepada Ella karena ini pertama kalinya Ella melihat secara langsung miliknya. karena beberapa kali melakukan nya Ella hanya dapat merasakan milik Stefan yang memasukinya tanpa tau rupanya.

Stefan mendekatkan miliknya ke bibir mungil Ella dan seketika itu mulut Ella menutup rapat. Stefan menggeram marah.

" buka mulutmu!." Titah Stefan lagi, Ella menatap enggan tapi dia menuruti kemauan Stefan lagi.

Stefan memasukan miliknya ke mulut Ella dengan lenguhan panjang keluar dari bibirnya. tanpa pikir panjang ia mencengkram rambut Ella dengan kuat dan memaju mundurkan miliknya dengan kuat.

Stefan mendesah keras. ia tidak menutupi kenikmatannya saat mulut Ella mengulum miliknya, Ella mengalami kebas di mulutnya akibat benda tumpul itu menguasai mulutnya.

Ella melakukan keinginan Stefan dan bersikap pasrah untuk terus mengulum miliknya hingga cairan kental itu memenuhi mulutnya. Stefan segera menarik keluar dan memerintahkan Ella menelannya.

Wajah kenikmatan Stefan begitu kentara setelah pelepasan yang ia dapat. Stefan kembali menatap Ella bergairah saat melihat Ella yang di penuhi cairan cinta miliknya.

" lari el..." titah Stefan tiba tiba.

Ella menatap ragu Stefan dan bertanya 'sudahkah' didalam hatinya. tapi ia buang jauh pertanyaan itu. tanpa ber fikir lagi Ella merangkak menuju pemandian untuk membersihkan tubuhnya.

Ella memilih merangkak karena tubuhnya terasa kebas akibat seharian berbaring diatas ranjang.

Stefan menatap Ella dengan gairah yang menggebu gebu. ia berdiri dan mengikuti Ella perlahan hingga sampai ke pemandian yang luas miliknya. Saat melihat Ella berusaha masuk ke kolam ia langsung berdiri di depan Ella untuk menghentikan langkahnya.

" mau lari kemana domba kecil? "

Stefan tersenyum sinis layaknya serigala.

Ella menggeleng kuat ia mengetahui apa maksud Stefan. Dan tatapan Stefan seolah olah mengatakan 'ini baru dimulai'. Seketika itu kekuatan Ella tiba tiba muncul. ia langsung bangkit dan mencoba berlari kabur.

Namun sebelum itu terjadi Stefan telah menarik gaun milik Ella dan membuat dirinya terjatuh terjerembab bersimpuh kembali di ubin pemandian.

Stefan memeluk Ella. Ella memberontak di pelukan Stefan dan mencoba melepaskan pelukannya. Namun tidak berhasil.

Stefan kambali membuat Ella membungkuk. ia memulai aksinya dengan mencabik cabik gaun putih Ella bagai serigala yang mengurung mangsanya dibahwa kungkungannya. ia berada diatas Ella dan terus melakukan hal itu hingga hanya sedikit sobek sobekan kain yang tersisa. ia menjilat dan mencium kulit kemerahan Ella akibat goresan kuku Stefan yang tidak sengaja melukai tubuh Ella.

Lidah itu tidak hanya menjilat kemerahan yang disebabkan miliknya tapi bagian sensitif milik Ella pun menjadi sasaran empuk bagi Stefan.

Stefan mengulum buah dada Ella dengan rakus dan membawa tangan milikinya meraba milik Ella.

Ella tersengal sengal akibat perbuatan Stefan. darahnya berdesir nikmat atas perbuatan Stefan yang begitu ahli walau ia tidak tahu apa yang dilakukan Stefan padanya.

" ngh.." suara rintihan Ella

Stefan begitu menikmati perannya sebagai Sang jantan. ia, menikmati segala permainannya.

Ella mencapai puncaknya. Stefan tidak memberi jeda untuk Ella beristirahat ia segera memposisikan tubuhnya. dan mencari letak kenikmatan yang dimiliki Ella.

Stefan menemukannya. ia segera memacu milik Ella.

Stefan mendengus nikmat dan berlaga bagai jantan yang tengah memuaskan Sang betina.

Saat Ella mulai bisa mengatur nafasnya. Stefan langsung menghujam benda tumpul itu dengan kuat, tubuh Ella tersentak mengikuti gerakan Stefan yang berutal.

Tanpa jeda Stefan melakukannya. ia tidak memberi kesempatan Ella untuk berhenti sejenak.

Hingga pelepasan itu tiba Stefan menumpahkan seluruh cairan miliknya pada Ella. Ella mendapatkan pelepasnya yang sama pula. tubuhnya tidak mampu menopang tubuhnya hingga ia terjatuh terbaring.

Stefan menindih tubuh Ella sejenak dan bangkit sambil membawa Ella dipelukannya. Stefan menciumi wajah Ella dengan puas ia merasa senang dan ia berhasil mendapatkan ke rilekskan kembali akibat Ella.

Ella Selalu menjadi candunya dan ia tidak akan melepaskan Ella sampai kapan pun itu dari dulu maupun sekarang.