webnovel

Selimut Hati

Menyisakan luka didalam jiwa karena Cinta yang tidak seindah harapannya, membuat Alinda menjadi seorang perempuan yang selalu dianggap hina oleh semua orang. Terlebih lagi karena pergaulannya yang salah pun semakin membuat dirinya menjadi seorang perempuan yang liar dan binal. Bagi Alinda menangis adalah suatu kenistaan yang tidak akan dia lakukan , karena tekad dan keinginannya yang kuat telah menjadikan Alinda sebagai perempuan yang dewasa sebelum waktunya. Perjalanan hidup yang penuh dengan sandiwara membuat Alinda semakin kehilangan tempat bernaung dan kasih sayang yang selalu dia rindukan. Hingga akhirnya, penantian Alinda pun tercapai setelah dia harus melewati seribu mata lelaki yang penuh dengan misteri. Alinda semakin yakin bahwa dirinya telah berubah karena kenyataan. Namun, Apakah Alinda akan menetapkan cintanya ? atau Alinda terus berkelana dengan cintanya ? mohon kawan kawan tidak lupa memberikan ulasan , saran dan kritiknya ya... agar saya bisa lebih baik lagi dalam menulis dan bercerita..(◍•ᴗ•◍) Terima kasih , Salam hormat selalu penuh cinta dari saya. Chandrawati.

Chandrawati · Urban
Not enough ratings
4 Chs

Siapakah dalangnya ?

Tanpa kata-kata aku segera duduk di bangku yang sudah disiapkan oleh Jo dan tanpa menunggu aba-aba dari Jo atau kata kata gombalan yang akan diutarakan oleh Jo untuk ku , aku segera menyantap semua makanan yang ada di hadapan ku ini lebih dulu , Aku berusaha dengan tenang untuk bisa menghabiskan semua makanan yang telah di sajikan di atas meja ini , karena aku butuh tenaga untuk bisa berdebat dengan Jo , atau untuk menghajarnya dirinya lagi .

" Alin , tolonglah jangan marah lagi ... aku tidak ingin kamu membenci diriku karena aku begitu sangat menyayangi mu ."

Jo berkata sambil ingin memegang tangan ku dan dengan cepat aku langsung menepis tangannya . Aku merasa tidak sudi dipegang oleh dirinya .

" Jika kamu tidak ingin melihat diriku marah kepada mu ! Katakan kepada ku , apa yang membuat Marco meninggalkan diri ku !!"

Tanya ku sambil aku melahap makanan yang ada di piring ku , aku mulai bertanya kepada Jo dan ku berusaha agar tubuh dan jiwaku ini bisa setenang mungkin dihadapannya jika aku mendengar kabar apapun tentang Marco .

" Marco telah di racun oleh seseorang , dan orang itu meninggalkan pesan khusus untuk mu ."

Jo menjawab pertanyaan ku dengan mengunyah makanannya dan nampak tenang , namun bagiku jawaban pertama dari Jo tentang Marco saat ini sudah membuat diriku merasa sesak sekali untuk bernapas .

" Pesan ...! pesan apa ? dan apa pesan itu ?"

tanyaku dengan penuh rasa penasaran, Ku hentikan makan ku dan kupandangi wajah Jo dengan tatapan yang penuh tanda tanya,

tidak bisa ku sembunyikan lagi Rasa penasaran ini semakin dalam dan ingin segera mengetahui siapa yang merencanakan semua cerita ini .

" Untuk hal ini , aku minta maaf ! karena belum saat nya aku memberitahukan ini semua kepadamu karena saat ini bawahan ku masih sedang menyelidiki kepastiannya ."

Mendengar apa yang dikatakan oleh Jo dan juga dengan gayanya Jo yang santai menjawab ku , membuat emosiku kembali semakin meninggi.

" Kamu..!! enak sekali kamu bicara !! kamu suruh bawahan mu untuk menyelidikinya !?lalu gunanya kamu sebagai atasannya itu apa ?!? apakah hanya untuk duduk diam dan menyuruh nyuruh saja ...! apakah kamu tidak sadar ! bahwa yang sekarang sudah menjadi mayat itu adalah seseorang yang kamu bilang adalah saudara kembar mu .. . ?!?" dengan penuh rasa emosi aku meluapkan semuanya kepada Jo.

Aku langsung berdiri dari duduk ku dan berkata kepada Jo dengan tangan yang menunjuk kearah wajahnya , karena rasa amarah ku kepadanya saat ini sudah melebihi batas kekuatan ku untuk bersabar menghadapinya .

Jujur , Aku tidak bisa berpikir lagi untuk bisa menilai semua tindakan Jo sebagai Polisi , apakah dia benar atau salah karena aku merasa di permainkan dengan sikapnya ini yang seakan-akan tidak memperdulikan Marco . Ingin rasanya aku menusukkan pisau steak ini di kepalanya biar otak dikepala nya itu mencair keluar sedikit dan dia bisa berpikir dengan benar !

" Alin ! kamu tau aku ini siapa ... !!!" bentak Jo kepadaku.

Aku langsung terdiam kaku karena ini adalah Untuk pertama kalinya Jo berani membentak diriku dan ini membuat ku tersadar bahwa yang aku bicarakan kepadanya mungkin kelewat batas sehingga dia pun bisa membalas perkataan ku .

Ku pandangi terus wajah Jo dengan tajam karena Jo telah salah menilai ku jika dia seperti ini, bentakan dari Jo sesungguhnya tidak akan membuat nyaliku menjadi kecil untuk melawan dirinya , karena dialah yang telah membuat hidupku menjadi seperti ini .

Setelah puas menatap dirinya kuberikan sedikit senyum ku kepadanya, lalu aku pun membalasnya perkataannya tanpa ragu.....

" Justru karena aku tau siapa kamu , lalu aku kini melihat dirimu menjadi lucu ... sangat lucu ! karena kamu bilang kepada ku, kamu ini adalah seorang Polisi berpangkat tinggi tetapi kamu tidak mampu berbuat apa apa untuk saudara mu sendiri ...!! lalu .... apa yang bisa aku andalkan dari mu jika kamu hanya bisa diam ditempat ini dan hanya selalu berkata , Alin aku mencintaimu ! Alin jangan marah kepaku !! Alin percayalah kepadaku..!! PERSETAN , dengan semua kalimat itu ..!"

Aku pun tak mau kalah untuk bernada keras dan sinis terhadap Jo . Aku tau dia seperti ini mungkin karena dia malu mempunyai saudara seperti Marco.

Sakit rasanya hatiku melihat Jo memperlakukan Marco seperti itu .

" Alin , ku mohon percayalah kepada ku , aku akan memberikan tempat dan nama yang layak untuk Marco , beri aku waktu untuk menyelesaikan kasus ini."

Kini , Jo berkata pelan dan memohon kepadaku .

" Berapa lama , kamu butuh waktu itu ? satu tahun , 2 tahun atau hilang dan lenyap bersama waktu !?"

ku naikkan alisku ketika berkata kepada Jo , itu adalah tanda jika aku sudah meremehkan nya terlebih dahulu dan aku sudah tidak mau bicara janji janji manis kepadanya, sebelum dia sudah memberikan diriku bukti .

" Alin... Aku butuh 3 hari sebelum Marco dikebumikan , tetaplah selalu disamping ku dan dukunglah aku , karena aku sangat membutuhkan dirimu , ku mohon bekerja samalah dengan ku ."

Aku kembali terduduk lemas setelah mendengarnya , karena kini aku menyesali kesalahan diriku sendiri seandainya aku tidak pergi dari rumah dan tidak menuruti ego ku ini , pasti aku tidak mungkin terlibat dalam masalah ini , tetapi... jika ini memang tentang Marco bagaimana pun dan dimanapun aku berada sudah pasti ini semua akan terus menjadi masalah bagi ku dan hidup ku.

Ternyata Malam ini aku kembali mengalah kepada Jo dan menerima kembali permohonan Jo untuk bisa memberinya waktu selama 3 hari .

Ku rebahkan tubuhku di atas kasur ku ini dan kembali ku ingat ingat lagi tentang apa yang di katakan oleh Jo di meja makan tadi , sesungguhnya aku merasa heran karena Jo berkata bahwa pembunuh Marco telah menitipkan pesan untuk ku , itu berarti pembunuh Marco sudah kenal dengan dengan diri ku ?

tetapi , siapakah dia ? jika aku harus mengingat semua pria yang bermusuhan dengan Marco , sudah pasti aku menyerah karena aku tidak akan bisa mengingatnya, karena musuh Marco terlalu banyak dan itu semua karena pekerjaan Marco .

Tetapi , jika musuh ini berkaitan dengan diriku , hanya ada 3 orang yang selalu berkata ingin menghancurkan ku .

" Aaaahhh... " ku tutup wajah ku ini dengan bantal karena kepala ku ini tidak kuat lagi untuk memikirkan semua ini .

Sejenak pikiran ku pun melayang kepada Jo .

========== >>>>>

Para readers ku tersayang aku mohon kepada kalian semua yang menyukai isi cerita ini , tolong bantu saya dengan Vote nya dan juga reviews nya yaa..

agar novel ku bisa naik dan bertahan di dalam peringkatnya dan juga bisa membuat ku semakin semangat untuk menulis cerita nya lagi ....

terima kasih , sekali lagi saya ucapkan

untuk kalian semua Terima kasih atas semuanya salam hormat dari Saya ,

Chandrawati .

NB :

( Instagram : @Divanandadewi )

( FB : @chandrawati2019 )