webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · Teen
Not enough ratings
426 Chs

Zayyan Lagi Ada Masalah Ya?

Dhita tetap tidak mendapat jawaban meski ia membuat panggilan kepada Zayyan, karena itu ia memutuskan untuk tidak menunggu jawaban dari anak itu lagi.

Dan meski belum setengah jam sejak ia mengatakan pada Fikri kalau dirinya harus menunggu terlebih dahulu, Dhita segera menghubungi Fikri dan membuat jadwal dengannya.

Fikri yang mendapat kabar kalau Dhita ternyata bisa ketemuan dengannya hari ini pun langsung membuat janji dan mereka akan bertemu di tempat yang sudah di janjikan tersebut.

Keduanya bersiap dan datang dalam waktu yang telah ditentukan. Awalnya Fikri berniat untuk menjemput tapi Dhita melarang dan lebih memilih untuk membawa mobil sendiri.

Lagipula dia sudah terbiasa pergi dan pulang malam hari, hanya saja memang jalan di dekat rumahnya memang sedikit sepi, itulah yang membuat orang orang khawatir terhadap dirinya.