webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · Teen
Not enough ratings
426 Chs

Yaudahdeh Gak Usah Keluar!

Dhita dan Dina ikut berdebar melihat Anjani yang sedang berada dalam keadaan genting seperti itu, walaupun mereka sudah menyelesaikan tugas tapi bisa aja mereka juga ikut terseret hukuman jika Anjani dikenakan hukuman.

"Kamu ini! lain kali lebih teliti kalau mencatat, jadi gak perlu mengulang seperti itu!" ucap buk Susi sebelum meninggalkan meja mereka.

Anjani selamat sekarang!

"Huh! selamat gue!" gumamnya sambil menatap Dhita dan Dina.

"Banyak lagi apa catatan lo?" tanya Dhita. Ni anak dari tadi sibuk ngajak keluar tapi catatannya belum siap, gimana mau keluar kalau catatannya belum siap sedangkan Farrel aja harus menyelesaikan catatannya terlebih dahulu sebelum diizinkan keluar.

"Itu tinggal bagian terakhir, tapi masih banyak sih!" bagian terakhir kurang lebih ada 1 papan tulis lagi, jadi gak bisa di bilang sedikit.

Dhita dan Dina serempak memukul dahi sambil mendesah kesal. Siapa yang gak kesal kalo punya teman kayak gini coba?