webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

55. Won't Let Him Go

Nadia membuka pintu kosnya. Saat pintunya sudah dibuka, ia melihat Agra sudah menunggu di depan kosnya. Nadia tersenyum ke arahnya. Sama yang dilakukan Agra padanya, Agra juga membalas senyumannya.

Nadia keluar dari kosnya, dan menutup kembali pintu kosnya dari luar. Kemudian, ia berjalan mendekat ke arah kosnya. Lalu, ia duduk berbarengan dengan Agra yang juga ikut duduk di bangku di depan kos Nadia.

"Apa aku mengganggumu?" tanya Agra pada Nadia.

"Tentu saja tidak," jawab Nadia dengan nada sangat lemasnya.

Beberapa hari sudah berlalu. Saat itu, Nadia ingat beberapa hari yang sudah mundur itu, adalah saat ia terakhir kali keluar dengan Agra ke rumah sakit, untuk memeriksakan wajahnya yang membiru karena lebam akibat ulah Doni.

Saat ini, luka di pipinya sudah jauh lebih baik. Bahkan bisa dibilang sudah sembuh. Tapi sayangnya, luka di dalam hatinya semakin melebar saja. Setelah dari rumah sakit itu juga, Nadia baru pertama kali ini bertemu dengan Agra.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com