webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

430. Strange Attitude

"Apa kamu tadi sudah mengajari Erick dengan baik?" tanya Fauzan sembari menggulung pasta panjangnya yang sudah melingkar di ujung garpunya.

"Sudah," jawab Nadia sembari tersenyum pada Fauzan.

"Bagaimana tadi? Apa berjalan dengan lancar?" tanya Fauzan lagi.

"Ya. Bisa dikatakan begitu," jawab Nadia singkat.

"Apa, kalian hanya sedang membicarakan soal pekerjaan? Soal laporan yang akan dikirim ke manajer saja?" tanya Fauzan lagi. Nadia melihat ke arah Fauzan langsung.

"Apa maksudmu mengatakan hal itu? Apa kamu mulai tidak percaya lagi denganku?" tanya Nadia dengan nada serius. Ia tidak sadar jika sudah mengkerutkan keningnya.

"Ah, bukan begitu..." Fauzan menggerak-gerakkan telapak tangannya di depan Nadia. "Jangan salah paham. Aku sama sekali tidak cemburu. Aku, sangat percaya padaku. Maksudku..."

Drrrt...Drrrt...Drrrt...

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com