webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

405. Sherly's Expression

"Apa? Apa katamu? Apa yang sedang kamu katakan tadi?" tanya Fauzan. Ia bertanya dengan kalimat yang bermakna sama, tapi berbeda dalam mengucapkannya.

"Maafkan aku," ujar Sherly lagi sambil menundukkan kepalanya. "Kamu memang benar," lanjutnya.

"Apa kamu berusaha membuatku untuk bersimpati? Atau, ini hanya akal licik yang akan kamu lakukan padaku seperti sebelumnya?" tanya Fauzan lagi dengan nada dingin.

"Aku bisa memahamiku bersikap seperti itu padaku. Aku, memang pantas dikatakan seperti itu. Sekali lagi maafkan aku," kata Sherly lagi.

"Apa maumu?" tanya Fauzan.

"Ya. Kamu memang benar. Mungkin aku memang harus mengundurkan diri dan tidak menemuimu lagi," kata Sheryl. "Tapi, jika dipikir-pikir itu adalah sikap tidak bertanggung jawab. Jadi, aku memilih untuk meminta maaf, meskipun kamu tidak percaya," kata Sherly lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com