webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

385. Mika's Stranger Atitude

Nadia turun dari motor Fauzan, setelah Fauzan menghentikan motornya. Nadia lalu melepaskan helmnya. Begitu juga dengan Fauzan. Fauzan melihat jam tangannya.

"Sudah jam sepuluh malam. Masuklah," kata Fauzan pada Nadia.

"Hm...mm..." Nadia menganggukkan kepalanya dua kali sembari tersenyum.

"Aku tidak menyangka jika ini sudah terlalu malam," kata Fauzan lagi. "Maafkan aku mengajakmu sampai jam segini. Padahal, besok kamu masih harus bekerja," kata Fauzan lagi.

"Tidak apa-apa. Karena memang kita terlalu lama mengontrolnya," kata Nadia.

"Besok aku jemput seperti biasanya ya," kata Fauzan sembari menepuk lembut kepala Nadia. Nadia hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kalau begitu, pulanglah. Terima kasih, sudah mengantarku," kata Nadia pada Fauzan.

Fauzan hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. Ia lalu akan memakai kembali helmnya. Tapi tiba-tiba Nadia mencegahnya. Fauzan menjadi heran dan melihat ke arah Nadia.

"Ada apa?" tanya Fauzan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com