webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

228. Like Woman as Well

Fauzan menggandeng tangan Nadia. Dari tadi, ia pergi berjalan menjauh dari Sherly. Nadia hanya diam saja dan menuruti pergerakan tangan Fauzan.

Mereka menjauh dari Sherly. Sherly adalah orang yang tidak bisa diuntung. Dia salah satu teman yang tergolong toxic. Fauzan baru mengetahuinya.

Fauzan masih berjalan menjauh dari Sherly. Fauzan merasa, Nadia masih hanya diam dan mengikuti Fauzan berjalan. Apa Nadia benar-benar tidak apa-apa? Pikir Fauzan.

Fauzan mencari tempat di mana mereka bisa berbicara dengan santai. Sampai, tibalah Fauzan menemui sebuah bangku yang nyaman. Tempat duduk yang dirasa jauh dari jarak pandangan mata Sherly.

Fauzan lalu berhenti. Nadia juga ikut berhenti. Fauzan menoleh ke arah Nadia. Nadia juga memperhatikannya. Fauzan lalu mengintip Sherly dari balik Nadia. Dilihatnya, memang Sherly sudah tidak bisa kelihatan lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com