webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

202. Can't Hearing

Nadia membuka pintu kosannya. Saat pintu terbuka, ia melihat Fauzan sedang berdiri di samping motornya. Fauzan tersenyum dan melambaikan tangannya ke arahnya begitu melihat Nadia keluar dari kosnya.

Nadia hanya diam dan tidak langsung membalas senyuman Fauzan. Ia lalu melangkahkan kaki keluar. Keluar dari kosnya. Saat sudah berada di kos, Nadia kembali menutup pintunya dari arah luar.

Fauzan lalu bersiap menyambut Nadia. Tapi, saat itu Fauzan bisa melihat keanehan pada Nadia. Saat itu, Fauzan melihat jika Nadia tidak membalas sapaan senyumannya. Pakaian Nadia juga, seolah tidak sedang bersiap. Ia hanya memakai pakaian rumah.

Karena seperti janji yang sudah mereka buat, mereka ingin keluar bersama sore ini. Setelah Fauzan selesai mengurus surat ijin tempat dengan Dicky. Padahal, tadi Fauzan yakin jika dia sudah menghubungi Nadia terlebih dulu, sebelum berangkat ke sini.

"Nadia?" sapa Fauzan pada Nadia yang sudah berdiri di depannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com